Advertisement
Absen di Pemilu, Partai Berkarya Izinkan Kader Gabung Parpol Lain
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Partai Berkarya sudah dipastikan absen di Pemilu 2024. Untuk itu partai ini mengizinkan kadernya bergabung ke partai politik (parpol).
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menolak pendaftaran Berkarya di Pemilu mendatang karena tak mampu melengkapi dokumen persyaratan yang dibutuhkan.
Advertisement
Di sisi lain, Berkarya juga telah dua kali melaporkan dugaan pelanggaran administrasi oleh KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tetapi semua laporannya ditolak karena syarat meterilnya dipermasalahkan.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang memastikan pihaknya tidak akan melanjutkan upaya hukum karena dianggap sudah tak efisien. Oleh karenanya, dia memastikan partai mengizinkan kadernya jika ingin pindah ke parpol lain.
Baca juga: Lagu Untukmu Indonesia Diluncurkan untuk Tumbuhkan Toleransi di Usia Dini
"Tentunya tidak ada paksaan bagi mereka untuk bertahan di Berkarya atau bergeser ke partai tertentu, tergantung kebutuhan dan keinginan masing-masing," ujar Badar dalam rilis tertulis, dikutip Senin (29/8/2022).
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini Berkarya sudah punya pengurus di 7.230 kecamatan, 514 kabupataen/kota, dan 34 provinsi seluruh Indonesia.
Badar menilai, seluruh kader yang ada tak mungkin hanya jadi penonton di Pemilu 2024 sehingga perlu mencari tempat untuk menampung hasrat dan aspirasi politiknya.
Bahkan, Badar mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain terkait kemungkinan perpindahan kader Berkarya. Menurutnya, banyak parpol yang sudah menyatakan siap menampung kader Berkarya.
"Beberapa partai baru siap menampung di antaranya Partai Republik Satu, Garuda, PSI, PKN, Buruh dan lain-lain, termasuk partai peserta Pemilu 2019 baik partai yang di parlemen maupun di luar parlemen,” jelasnya.
Dia menambahkan, gagalnya Berkarya ikut Pemilu 2024 tak lain karena tak kunjung selesainya masalah internal partai.
Dualisme kepemimpinan antara Tommy Soeharto dan Muchdi Purwopranjono, lalu dilanjutkan usaha kudeta Ketua Mahkamah Partai Syamsu Djalal, membuat pengurus di daerah dan pusat terus-terusan berganti.
"Waktu yang mepet dan kocar-kacirnya kader di daerah karena kebingungan mengambil sikap, maka perlu segera mengambil tindakan untuk penyelamatan. Solusi yang ditawarkan untuk ikut Pemilu 2024 adalah bergabung pada partai yang memenuhi syarat untuk ikut Pemilu,” jelas Badar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
TPA Piyungan Ditutup, TPS3R di Tingkat Kalurahan di Bantul Kebanjiran Pelanggan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
- Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
- Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
- Heboh Efek Samping AstraZeneca Sebabkan TTS, Begini Respon Menteri Kesehatan
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
Advertisement
Advertisement