Advertisement
Akhirnya Pemkab Boyolali Buka Kembali Pasar Hewan
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memulai pembukaan pasar hewan Sunggingan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, pada Senin (29/8/2022).
Ini merupakan pembukaan pasar hewan perdana setelah sebelumnya ditutup hingga tiga bulan karena wabah penyakit mulut dan kulit (PMK) di Boyolali.
Advertisement
Pembukaan pasar hewan dalam rangka uji coba ini juga dibarengi sejumlah peraturan. Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan, Sapto Hadi Darmono, mengungkapkan peraturan akan ditetapkan dengan cara yang ketat.
“Ada petugas dari Satpol PP yang mengecek, kalau ada pedagang dari luar disuruh putar balik. Dicek pelat mobilnya, KTP [Kartu Tanda Penduduk] juga,” kata dia, Senin (29/8/2022).
Selain pengecekan hewan ternak oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Sapto juga mengungkapkan akan ada penyemprotan disinfektan dan pembuatan bak celup bagi hewan ternak dibantu relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali.
Sapto berharap uji coba di Pasar Hewan Sunggingan nanti berhasil dan aman sesuai yang diharapkan semua pihak.
“Harapannya semua pedagang patuh dan taat pada SOP [standar operasional prosedur] yang berlaku sehingga pembukaan pasar hewan di seluruh Kabupaten Boyolali bisa berjalan dengan normal,” harap dia.
Dalam wawancara sebelumnya, Sapto menyebutkan beberapa peraturan yang berlaku dalam uji coba pembukaan Pasar Hewan Sunggingan di Boyolali.
Peraturan tersebut misalnya jam buka pada pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB, ternak yang dibawa dalam kondisi sehat serta berasal dari lokal Boyolali.
Kemudian, pedagang juga wajib ber-KTP Boyolali, kendaraan yang mengangkut ternak juga harus berpelat Boyolali, pelaku pasar wajib menjaga protokol kesehatan Covid-19.
Selanjutnya, akan dilakukan spraying dan dipping untuk ternak yang masuk, serta membayar retribusi setiap ternak pasar sesuai tarif yang berlaku.
Sementara itu, salah satu pedagang sapi asal Cepogo, Supri, 30 mengaku senang dengan dibukanya kembali pasar hewan di Desa Jelok, Cepogo.
“Walaupun buka pertama ini belum karuan laku atau tidak, tapi kalau sudah kelihatan buka [pasarnya] merasa ada harapan. Namanya pedagang kecil seperti saya, dulunya kerja ke pasar setiap sepasar sekali jadi tidak bisa,” kata dia.
Supri mengungkapkan selama tiga bulan pasar hewan ditutup, ia masih berusaha untuk berjualan sapi secara daring. Namun, ia mengatakan hasilnya tetap lebih bagus ketika pasar dibuka.
Ia juga mengaku pada pembukaan perdana pasar hewan hanya membawa dua sapi. Padahal, dalam kondisi normal ia mengaku biasanya membawa sepuluh sapi.
]
“Sudah ada aturan seperti ini ya saya siap patuh saja. Ini saya bawa dua walau harapannya tipis untuk laku tapi ya tetap berdoa semoga hari ini laku,” kata dia.
Sementara itu, pedagang lain, Warto, 62, siap mematuhi peraturan dalam uji coba pembukaan kembali pasar hewan di Jelok, Cepogo.
Ia mengaku senang dengan pembukaan pasar hewan Boyolali karena ada harapan untuk membayar utang ke bank.
“Kemarin sempat utang bank untuk beli sapi, tapi karena PMK [penyakit mulut dan kuku] akhirnya sulit terjual. Dalam kondisi PMK, bank juga tidak memberikan kelonggaran dalam pencicilan akhirnya tetap bayar pakai uang modal dan uang tabungan,” cerita dia.
Sebelumnya, Warto mengaku tidak berdagang sapi selama tiga bulan karena pasar hewan ditutup. Ia memilih istirahat sambil bertani. “Hari ini saya belum bawa ternak, mau bawa takut tidak laku. Jadi ya survei-survei dulu lah,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- JNE Content Competition 2024 Berhadiah Ratusan Juta Rupiah Digelar, Yuk Daftar!
- Diantar Seratusan Kader PDIP, Her Suprabu Daftar Bakal Cawali Solo 2024
- Dorong Sertifikasi Usaha Mikro, KemenkopUKM Memperkuat Sinergi Lintas Sektor
- Rakor Puspom TNI-Polri Bahas Pemakaian Pelat Dinas hingga Bentrok Antar-Anggota
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Malam Ini, Wabup Sleman Ajak Masyarakat Nobar Indonesia Vs Irak di Rumah Dinas
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Korupsi Timah Rp217 Triliun: Ribuan Karyawan 5 Smelter Terkena PHK
- Tim SAR Temukan Korban Tenggelam Sungai Ciliwung
- Berselingkuh, Seorang Hakim Pengadilan Agama Dipecat Lewat Sidang Etik KY
- Demo Buruh 1 Mei 2024: Massa Padati Patung Kuda, Desak Pencabutan Omnibus Law
- Puan Maharani Ingatkan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Semua Buruh
- Kunker di Lombok, Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sarapan dan Gowes Bareng
- SYL Pakai Anggaran Kementan Buat Lunasi Cicilan Alphard hingga Sawer Biduan Rp100 Juta
Advertisement
Advertisement