Advertisement
Demo BBM Muncul, Reaksi Jokowi: Sampaikan dengan Cara Baik Ya!
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaklumi apabila kenaikan harga BBM turut memicu reaksi publik secara luas. Kini, sejumlah pihak yang kemudian berdemo menolak BBM naik.
Kepala Negara mengatakan akan mendukung aspirasi agar masyarakat untuk melayangkan kritik dan saran melalui aksi kenaikan harga BBM. Meski begitu, dia berharap agar aksi tersebut tetap disampaikan dengan cara yang baik.
Advertisement
“Ya, [silahkan] ini kan negara demokrasi. Jadi sampaikan [aspirasi] dengan cara-cara yang baik ya,” katanya di kawasan Gedung Sarinah, Senin (5/9/2022).
Untuk diketahui, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSP) menegaskan bahwa akan melakukan aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu buruh pada esok, Selasa (6/9/2022).
Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, untuk rencana aksi demo tersebut, pihaknya telah mendapat izin dari Polda Metro Jaya. Adapun tuntutan yang akan disuarakan buruh yakni pemerintah didesak untuk menurunkan harga BBM yang telah naik sejak Sabtu (3/9).
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur," ujarnya lewat rilisnya, Senin (5/9/2022).
Sekadar informasi, pada Sabtu (3/9), pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite, Solar dan BBM non-subsidi Pertamax. Adapun, harga Pertalite naik jadi Rp10.000 per liter dari harga sebelumnya Rp7.650 per liter.
Kemudian, Solar dari harga Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax menjadi Rp14.500 per liter dari harga sebelumnya Rp12.500 per liter.
Sementara itu, Pakar politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai terdapat hal menarik dari kenaikan harga BBM, di mana pengumuman dilakukan oleh Presiden secara langsung.
Hendri menyebutkan bahwa sejak era Reformasi, Jokowi dapat dikatakan sebagai presiden yang mengumumkan kebijakan kenaikan harga BBM subsidi secara langsung.
BACA JUGA: Kekerasan Seksual Bertebaran di Kampus Jogja, Begini Cara Penanganannya
“Presiden Megawati Soekarnoputri, Abdurrahman Wahid atau Gis Dur ataupun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendelegasikan pengumuman harga kepada menteri-menterinya,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat periode Presiden Gus Dur, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro adalah menteri yang mengumumkan kenaikan harga BBM yang berlaku Januari 2001.
Adapun, masa SBY, kenaikan harga biasanya diumumkan oleh menteri koordinator perekonomian dan juga Aburizal Bakrie saat kenaikan harga BBM pada Maret 2005 ataupun Hatta Rajasa pada Juni 2013.
"Dia ingin [menampilkan] citra bertanggung jawab dan ini memang tanggung jawab dia. Dia harus hadir saat pengumuman sebagai tanggung jawab menjadi presiden," tutur Hendri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement