Advertisement
Terlilit Utang, Pensiunan Kemenhan di Semarang Niat Jual Ginjal
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Seorang pensiunan pegawai Kementerian Pertahanan di Jakarta yang kini tinggal di Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berniat menjual ginjalnya. Aksi nekat ini dilakukan demi membayar utang di bank titil serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pria bernama Slamet, 65, itu bercerita setelah pensiun dari dinasnya, dia bersama istri memutuskan untuk tinggal di Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang. Saat pindah ke desa, Slamet berjualan sembako di depan rumahnya. Usahanya itu berjalan lancar. Namun, semuanya berubah saat pandemi Covid-19 menerjang Tanah Air.
Advertisement
“Terlebih saat keluarga saya terjangkit virus tersebut. Istri saya juga terkena lumayan parah, sampai dua bulan,” kata Slamet, Sabtu (17/9/2022).
Sejak saat itu, perekonomian keluarganya pun kolaps karena tak bisa berjualan. Waktu itu, keluarganya hanya bisa mengandalkan sisa uang pensiunan senilai Rp800.000 untuk menghidupi lima anak dan tiga cucunya. Selain itu, Slamet juga terlilit utang yang cukup besar.
“Dulu utang bank sebesar Rp130 juta, tapi lalu dinaikkan jadi Rp193 juta,” jelasnya.
Tidak sampai di situ, kondisi ekonomi semakin terpuruk setelah Slamet dan keluarga mempunyai utang di bank titil. Hal tersebut kata istri Slamet, Magdalena, 54, harus dilakukan lantaran keluarga ini tidak memiliki pemasukan. Sehingga berutang ke bank titil.
“Utang terus menumpuk, gali lubang tutup lubang. Kalau ditotal sekarang utang ke bank titil mencapai Rp27 juta,” ungkap Magdalena.
Dia bercerita hampir setiap hari ada orang yang menagih utang ke rumahnya. Bahkan dalam sehari ada lima orang yang menagih utang.
“Mereka menagih setoran cicilan, karena ada yang waktunya satu minggu setor dua kali, ada yang tiga kali. Nagihnya ada yang keras ada yang lunak,” terangnya.
Karena terlilit utang yang cukup banyak, Slamet terpaksa mengambil langkah nekat tanpa berdiskusi dengan istrinya. Slamet ingin menjual ginjalnya.
Slamet kemudian berjalan kaki dari rumah menuju Salatiga dengan berkalungkan kardus bertuliskan “Jual Ginjal untuk Bayar Hutang” dengan harapan mendapat uang untuk membayar utang.
“Sebenarnya ini bukan pilihan, tapi memang karena terpaksa tidak ada jalan lain. Mau jual barang juga sudah tidak ada,”ungkap Slamet.
Slamet mengaku memilih ingin menjual ginjalnya karena tidak ingin menyusahkan anaknya.
“Anak saya ada yang kerja di Banten dan Singapura, tapi baru bulan kemarin berangkat, jadi belum ada hasilnya. Ini anaknya sama saya karena single parent,” akunya.
Slamet mengaku ingin menikmati masa tua dengan tenang. Namun, saat ini baginya adalah masa ujian yang harus dilewati.
“Ini bagian perjalanan, belum satu terlewati, malah kemarin jatuh juga sehingga kaki tidak bisa ditekuk,” kata Slamet.
Sementara Magdalena mengaku tidak tahu dengan pilihan suaminya untuk menjual ginjal.
“Saya jemput cucu di sekolah, kok bapak sudah pergi, padahal tidak punya uang. Sungguh saya tidak sampai hati melihatnya,” ujarnya sembari terisak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement