Advertisement
Kasus Brigadir J Berjalan Lambat, Kamaruddin Simanjuntak Minta Maaf
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Penasihat hukum Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simajuntak secara mendadak menyampaikan permohonan maaf.
Dia meminta maaf atas keterbatasannya untuk memenuhi harapan yang disampaikan kepadanya dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.
Advertisement
"Saya atas nama penasehat hukum atau tim penasehat hukum, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga negara Indonesia, karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat," tutur Kamaruddin, Senin (19/9/2022).
Kamaruddin mengakui bahwa dirinya tidak sama sekali merasakan lelah untuk menemukan titik terang dalam kasus yang tengah ditanganinya tersebut. Namun, menurutnya, tidak mungkin dirinya dapat berjuang seorang diri, tanpa adanya bantuan dari pihak yang berwenang.
Lambatnya pengusutan kasus yang dilakukan oleh pihak kepolisian seakan menjadi takdir bagi masyarakat Indonesia yang hidup di negara yang 'munafik', katanya.
"Tidak mungkin kami bisa bertepuk sebelah tangan, mungkin ini sudah takdir kita karena hidup di negara yang sangat munafik, yang rajin beragama tapi tak bertuhan," tegas Kamaruddin.
Kamaruddin juga menyoroti tentang jumlah orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Menurutnya, seharusnya sudah ada puluhan orang yang ditetapkan sebagai tersangka, namun nyatanya, baru lima orang tersangka dan tujuh orang tersangka dalam kasus obstruction of justice.
BACA JUGA: Polresta Jogja Buru Pemerkosa Anak Difabel
Tak heran jika Kamaruddin pada akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaan kekecewaannya kepada para pihak yang berwenang dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.
"Jadi saya mengatakan, kita harus selamatkan Indonesia melalui tindakan yang tepat, yaitu pada 2024. Pilihlah pemimpin yang baik dan benar, supaya bisa kita benahi bersama," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Lapangan Paseban Nanti Malam
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
- Dampak Korupsi Timah Rp217 Triliun: Ribuan Karyawan 5 Smelter Terkena PHK
- Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper
- Tim SAR Temukan Korban Tenggelam Sungai Ciliwung
Advertisement
Advertisement