Advertisement
Kekayaan Bos Shopee Turun Rp250 Triliun Usai PHK Karyawannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Setelah Shopee, e-commerce milik SEA Group mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), kekayaan pemilik dan CEO Sea Group dilaporkan menyusut. Dilansir dari Bloomberg Billionaires Index, CEO Sea Group Forrest Li menjadi US$ 4,7 miliar atau senilai Rp68,15 triliun.
Sebelumnya Forrest Li pernah menyandang pria terkaya di Singapura dengan kekayaan sebanyak US$ 22 miliar atau senilai Rp319 triliun. Alhasil kekayaan Forrest Li menyusut sebanyak Rp250 triliun. Hal ini pun diakibatkan saham SEA Group yang dilaporkan turun di bursa saham Amerika.
Advertisement
Sebelumnya, Principal Advisor Nilzon Capital John Octavianus menilai akses pendanaan segar di pasar modal menjadi tidak menarik lantaran induk mereka yakni Sea Ltd mengalami penurunan hingga 83 persen dalam setahun terakhir.
Sea Ltd dan Shopee dinilai wajar melakukan efisiensi ketimbang menghimpun dana di tengah harga saham yang tidak menarik. Dari sisi investor, adanya kenaikan treasury yield juga mempengaruhi discount rate atas free cash flow yang mempengaruhi nilai wajar suatu perusahaan. Menariknya, sebelum Shopee Indonesia melakukan PHK terhadap 187 karyawannya, induk perusahaannya Sea Group mengumumkan tidak akan memberikan gaji kepada jabatan C-Level.
Dilansir dari Straitstimes, Senin (19/9/2022), Chairman & CEO Sea Group Forrest Li mengatakan tidak akan mengaji dan memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan. Induk dari Garena dan Shopee itu ingin mencoba melindungi diri dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.
Forrest pun mengirimkan memo internal yang berisikan bahwa tim kepemimpinan atau C-Level telah memutuskan bahwa mereka tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai swasembada.
Memo ini dikirim setelah Sea Group menutup operasi di beberapa pasar dan memangkas staf di seluruh divisinya. "Kita sekarang dapat melihat bahwa ini bukan badai yang berlalu dengan cepat: Kondisi negatif ini kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah," ujar memo tersebut dilansir dari Bloomberg News.
Dalam suratnya, miliarder itu berbicara langsung tentang perjuangan Sea di era kenaikan suku bunga, percepatan inflasi dan pasar yang bergejolak. Perusahaan telah kehilangan sekitar US$170 miliar (nilai pasar sejak tertinggi Oktober) di tengah pertanyaan tentang prospek menghasilkan uang dan penurunan global dalam saham teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
Advertisement
PDIP Sleman Buka Penjaringan Calon untuk Pilkada 2024, Ini Kriterianya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Benda Bersejarah dari Masa Majapahit, Dikembalikan AS ke Indonesia dan Kamboja
- Ada Potensi 6 Juta Ounce Emas di Tanah Papua yang Belum Terjamah Freeport
- 2.086 Hektare Lahan di IKN Bermasalah, AHY: Kami Komunikasikan dengan DPR
- Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
- Cegah Tawuran, Polisi Bubarkan Pemuda Nongkrong
- Prediksi BMKG: Sejumlah Kota Besar Turun Hujan Hari Ini
- Pusat Riset dan Start Up Dibangun di IKN, Libatkan Stanford University
Advertisement
Advertisement