Advertisement
Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vaksin PCV
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pneumonia merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita di dunia. Oleh karena itu, jaminan perlindungan kesehatan anak dari penyakit pneumonia terus didorong melalui program imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV).
Berdasarkan laporan WHO pada 2017, sebanyak 15% dari kematian anak di dunia di bawah 5 tahun atau 5,5 juta disebabkan pneumonia. Tak heran jika di antara penyakit lain pada anak, pneumonia dianggap yang paling berbahaya karena menjadi penyebab kematian pertama bayi dan balita. Bahkan, PBB menyebut pneumonia sebagai penyakit kemiskinan, karena pneumonia paling marak di negara-negara termiskin di dunia.
Advertisement
Dikutip dari Antara, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa kasus kematian bayi di Indonesia akibat pneumonia sekitar 14,5% dan pada balita sekitar 5% setiap tahunnya. Oleh karena itu, pemberian vaksin PCV sangat penting karena mampu menurunkan pneumonia secara drastis.
BACA JUGA: Perlu Diperhatikan, Ini Bahayanya Keseringan Minum Air Panas
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan program vaksinasi PCV di tingkat nasional pada Senin (12/9) lalu. Program imunisasi PCV ini bertujuan menekan kasus pneumonia sekaligus stunting di Indonesia.
Kemenkes sudah berkomitmen melindungi anak Indonesia dari ancaman pneumonia melalui pemberian vaksin PCV yang dilaksanakan bertahap sejak 2017. Tahun ini, seluruh anak Indonesia mendapatkan perlindungan dari vaksin ini tanpa terkecuali.
Pada 2017, lebih dari 43.000 orang di Indonesia meninggal akibat pneumonia. Lebih dari 66% kematian tersebut terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun. Oleh karena itu, perlindungan sejak dini sangat diperlukan.
Budi menambahkan bahwa pneumonia tidak hanya menyebabkan radang paru pada bayi dan balita, melainkan juga mengganggu gizi penderitanya. Infeksi tersebut membuat bayi dan balita terganggu kesehatan gizinya hingga mengalami stunting.
Dia menegaskan penyakit tersebut dapat diobati jika terdiagnosa sedini mungkin. Selain itu, upaya pencegahannya dilakukan dengan imunisasi. "Ini terbukti di negara-negara di mana imunisasi PCV merupakan bagian dari program imunisasi rutin," kata dia.
Imunisasi PCV diberikan sebanyak tiga dosis. Dosis pertama pada usia dua bulan; kemudian dosis kedua pada usia tiga bulan; serta dosis ketiga pada usia 12 bulan. Vaksin ini akan diberikan gratis untuk seluruh anak Indonesia. Vaksin juga telah direkomendasikan oleh WHO dan lulus uji dari BPOM RI sehingga aman digunakan.
Temuan Pneumonia pada Balita di Indonesia:
2017 : 51,2%
2018 : 56,5%
2019 : 52,9%
2020 : 34,8%
2021 : 21,4%
Fakta-Fakta soal Pneumonia:
- Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko pneumonia hingga 50%
- Dapat menular melalui udara (batuk/bersin) dan darah
- Menyusui dapat mencegah pneumonia pada anak
- Imunisasi PCV dapat mencegah kematian pada anak akibat pneumonia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
- Penjelasan Pakar Terkait Keamanan Beragam Jenis Air Minum dalam Kemasan
- Barang Impor Ilegal Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan, dari Elektronik hingga Sambal
- 6 Jenazah WNI Korban Kapal Korsel Karam di Jepang Segera Dipulangkan
- Para Bupati Diminta Jaga Stabilitas Ekonomi dan Keamanan Jelang Lebaran 2024
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
Advertisement
Advertisement