Advertisement
Obat Sirup Disetop! Kemenkes Tunggu Hasil Lab Penyebab Gagal Ginjal Akut
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan terkait penyebab penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak.
Nadia menerangkan, bahwa penelitian akan berfokus pada penemuan sumber penyakit gagal ginjal akut, terutama pada pengaruh pada pemberian obat paracetamol pada anak.
Advertisement
"Kami masih menunggu hasil laboratorium dan rekomendasi tim khusus gagal ginjal akut," terang Nadia kepada Bisnis, Rabu (19/10/2022).
Dia menambahkan, bahwa pemeriksaan laboratorium ini dilakukan oleh tim khusus gagal ginjal akut anak, yang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM).
Adapun paracetamol sirup merupakan jenis obat yang mengandung dietilen glikol (DEG) serta etilen glikol (EG). Kandungan tersebut lah yang kemudian diduga sebagai penyebab dari munculnya gangguan gagal ginjal pada anak.
Adapun, penggunaan obat sirup yang disinyalir menjadi penyebab dari maraknya temuan kasus gagal ginjal akut pada anak itu akhirnya membuat Kementerian Kesehatan untuk memberikan instruksi kepada tenaga kesehatan maupun apotek untuk sementara waktu menghentikan penjualan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup.
BACA JUGA: Tak Harus Gunakan Paracetamol, Berikut Cara Alami Turunkan Panas pada Anak
Peraturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.
Sebelumnya, IDAI juga telah memberikan rekomendasi agar orang tua untuk sementara menghindari penggunaan obat paracetamol dalam bentuk sirup pada anak-anak. Hal ini disebut sebagai upaya pencegahan dini atas banyaknya temuan gagal ginjal akut pada anak.
"Kemarin rapat bersama Pak Menkes, kita harapkan kita hindari dulu penggunaan obat paracetamol sirup, belajar dari kasus Gambia. Sembari kita cari buktinya di Indonesia benar tidak ada kaitannya, seperti itu," jelas Piprim dalam live Instagram melalui @idai_ig, Selasa (18/10/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
Advertisement
Advertisement