Advertisement
Beras Makin Mahal dalam 4 Bulan Terakhir, Ini Penjelasan Kemendag
Advertisement
Harianjogja.com, TANGERANG—Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan beras makin mahal dalam empat bulan terakhir ini.
Kemendag menyebut kenaikan harga beras disebabkan saat ini telah memasuki masa tanam dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sulit untuk menyerapnya dari petani.
Advertisement
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra menyampaikan Perum Bulog saat ini kesulitan menyerap akibat harga gabah kering telah mencapai Rp9.000 per kilogram (kg). Sementara itu, pemerintah menetapkan harga beli bagi Perum Bulog di angka Rp8.800 per kg.
"Saya dapat info itu Bulog susah menyerap karena harga di Rp9.000 sampai Rp9.200, sedangkan fleksibilitas itu sudah dinaikkan dari Rp8.300 menjadi Rp8.800 [per kg]," kata Syailendra saat ditemui di Tangerang, Kamis (20/10/2022).
Meski telah diberikan fleksibilitas harga, Syailendra mengungkapkan sulit bagi Perum Bulog menyerap beras karena harga di penggilingan telah lebih tinggi dari harga yang ditentukan pemerintah.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga beras di tingkat konsumen sepanjang Oktober 2022 saja telah naik Rp200 untuk jenis medium, dan Rp100 untuk premium.
Bahkan dalam empat bulan terakhir beras medium telah naik dari Rp10.400 menjadi Rp10.900 per kg, sedangkan beras premium naik dari Rp12.500 menjadi Rp12.800 per kg.
BACA JUGA: Ekspor Sepatu Indonesia Terancam Anjlok 50 Separuh di 2023
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo Adi memutuskan untuk memberhentikan fleksibilitas harga di Rp8.800 per kg, sehingga harga kembali menjadi Rp8.300 per kg. Meski demikian, Perum Bulog saat ini disiapkan untuk membeli beras dengan tujuan komersial.
"Kami sudah tarik fleksibilitas harga Bulog dari Rp8.800 kembali ke Rp8.300 per kg. Bulog disiapkan untuk beli komersial supaya dapat bersaing," ujar Arief, Jumat (21/10/2022).
Sementara itu, untuk memperbanyak stok, dalam kunjungannnya ke Sulawesi Selatan pada Kamis (20/10/2022), Arief telah menandatangani kontrak dengan penggiling padi untuk Perum Bulog dapat menyerap 300.000 ton beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement