Advertisement

AS Penyebab Rusia Malas Bicara Perdamian dengan Ukraina

Hesti Puji Lestari
Senin, 31 Oktober 2022 - 09:37 WIB
Jumali
AS Penyebab Rusia Malas Bicara Perdamian dengan Ukraina Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). - JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO -- Ternyata, AS menjadi biang kerok mengapa pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina tak pernah terealisasi dengan baik.

Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Ukraina terlalu berpengaruh dalam kebijakan yang diambil oleh AS. Saat AS bilang tidak, maka Ukraina juga akan berbicara demikian, termasuk soal peluang damai.

Advertisement

BACA JUGA : Rusia Ancam Tembak Negara Barat Jika Bantu Ukraina

Peskov menganggap "mustahil" untuk bernegosiasi dengan Kiev karena apa pun yang disepakati dapat dibatalkan jika AS tidak menyetujui negosiasi tersebut.

"Jelas bahwa Washington memiliki suara yang menentukan. Tidak mungkin untuk membicarakan sesuatu, misalnya, dengan Kiev," kata Peskov.

"Kami mungkin mencapai kesepakatan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Namun jika melihat apa yang terjda bulan Maret, kesepatakan ini tidak ada artinya," ia menambahkan.

Mengacu pada alasan ini, dalam waktu dekat Rusia malas bicara empat mata dengan Ukraina soal upaya damai.

Kemungkinan, pihak Rusia baru akan mau melakukan negosiasi kembali jika AS tidak terlalu campur tangan dalam urusan dua negara yang tengah berseteru tersebut.

Peskov juga membantah klaim Presiden Guinea-Bissau, Umaro Sissoco Embalo, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memintanya untuk mengirimkan pesan kepada Zelensky tentang kesiapannya untuk pembicaraan damai.

"Tidak ada pernyataan khusus dalam kasus ini, dan tidak ada pembicaraan tentang itu," kata Peskov kepada wartawan.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa pemerintah Rusia, termasuk Vladimir Putin, masih membuka peluang damai dengan Ukraina jika mereka menghendaki.

"Kesiapan Rusia, termasuk presidennya, untuk bernegosiasi (tentang Ukraina), tetap tidak berubah. Kami akan selalu siap untuk mendengarkan proposal apa yang dimiliki mitra Barat kami untuk mengurangi ketegangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Keberangkatan Kereta Bandara YIA Jogja Hari Ini, Rabu 1 Mei 2024

Jogja
| Rabu, 01 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement