Advertisement
Ditemukan Tewas Tenggelam, Ini Sepak Terjang Sosok Filep Karma
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Aktivis Pro-Kemerdekaan Papua, Filep Karma ditemukan tewas tenggelam di Pantai Base G, Papua, Selasa (1/11/2022) lalu. Bagi Anda yang asing dengan sosok Filep Karma, berikut penjelasannya.
Kabar terakhir yang didengar keluarga pada Kamis (27/11/2022), korban sempat pamit ingin pergi menyelam untuk menangkap ikan. Nahas, pada Selasa pagi, jasadnya justru di temukan warga sekitar di bibir Pantai Base G.
Advertisement
Ratusan orang mengarak peti jenazah Filep Karma ke rumah duka bersamaan dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora hingga peti mati ditutup.
Filep lahir di Pulau Biak, 15 Agustus 1959 dengan nama lengkap Filep Jacob Semuel Karma. Semasa hidupnya dia dikenal sebagai Aktivis Kemerdekaan Papua.
Filep merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Solo. Dia juga sempat mengenyam pendidikan di The Asian Institute of Management (AIM), Manila menjalani studinya selama 11 bulan.
BACA JUGA: Menkes : Sampai Kemarin, Ada 325 Kasus Ginjal Akut di Seluruh Indonesia
Filep divonis 15 tahun penjara atas tuduhan makar karena ikut mengibarkan bendera Bintang Kejora pada suatu upacara di Jayapura pada 1 Desember 2004. Pada 1998, Filep juga pernah dipenjara selama dua tahun masih dengan alasan yang serupa.
Namanya sempat menjadi sorotan media ketika pada 2015 menolak remisi yang dikeluarkan atas kebijakan Presiden Joko Widodo untuk tahan politik Papua dengan tujuan menyelesaikan konflik Papua.
Filep dengan tegas menolak, "Saya tetap menolak remisi itu, karena remisi diberikan kepada orang yang bersalah, tetapi saya merasa tidak bersalah. Mereka selalu bilang itu kewajiban pemerintah. Apa perlu saya menyurat dengan kata-kata yang kurang baik, saya sudah bilang ke Kementerian Hukum dan HAM bahwa saya menolak remisi itu," kata dia, dikutip Antara pada 18 Agustus 2014.
Seusai pensiun sebagai aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Papua pada 2017 lalu, Filep mengisi waktu luangnya dengan berjualan buku di Saga Mall, Abepura, Kota Jayapura.
Kini kematian Filep dipenuhi tanda tanya bagi sebagian pihak. Terkesan janggal bagi seseorang yang dinilai ahli menyelam dan memiliki pengalaman puluhan tahun. Ditambah pakaian selam yang ia kenakan dilaporkan mengalami kerusakan yang signifikan.
Direktur eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menggambarkan Filep sebagai pemimpin yang inspiratif dan tidak takut. Ia pun mendesak jajaran penegak hukum dan lembaga hak asasi manusia untuk menyelidiki penyebab kematian almarhum.
“Penyelidikan ini penting untuk menjawab apakah ada indikasi tindak pidana atau pelanggaran HAM di balik kematian almarhum, karena tidak sedikit aktivis vokal di Papua yang menjadi sasaran kekerasan” ucap Hamid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Pakar UGM Sebut Kenaikan Beras Dapat Hambat Kemajuan Ekonomi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
- Merapat ke Prabowo-Gibran, Surya Paloh Mengaku Belum Dapat Tawaran Kursi Menteri
- Presiden PKS Ahmad Syaikhu Diusulkan Jadi Cagub DKI Jakarta
- Buruan Beli! Harga Tiket MotoGP Diskon 50 Persen
- Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo
- PBB Sebut Butuh 14 Tahun Bersihkan Puing di Gaza Imbas Agresi Israel
- Tetangga Sebut Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Adalah Orang baik dan Suka Bergaul
Advertisement
Advertisement