Advertisement
Jokowi Minta Anggota G20 Peduli Kesehatan Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, BADUNG—Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi menyerukan agar seluruh negara memastikan kondisi kesehatan dunia. Jokowi menyampaikannya saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.
Terlepas dari makin membaiknya kondisi dunia selepas pandemi Covid-19, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh pemimpin G20 agar tetap waspada akan darurat kesehatan yang bisa saja terjadi di masa mendatang.
Advertisement
"Sekarang kita mulai mengawali isu kesehatan. Para pemimpin negara G20, dunia kita semakin pulih dari pandemi Covid-19, tetapi kita tidak boleh lengah. Darurat kesehatan yang berikutnya dapat muncul kapan saja," kata dia.
BACA JUGA: KTT G20 di Bali Berdampak hingga ke Jogja
Presiden Jokowi mengatakan dunia harus lebih kuat untuk menjaga kesehatan maupun perekonomian dunia.
"Kita harus siap, sebab kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah yang nyata dan segera.”
Menurut Jokowi, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memperkuat arsitektur kesehatan global. Tentunya, hal ini perlu diimbangi dengan persatuan antar negara yang harus semakin kuat.
"Kita perlu WHO yang lebih kuat dalam bertarung. Solidaritas keadilan harus menjadi ruh arsitektur kesehatan global. Saat ini, G20 telah berhasil membentuk dana pandemi (pandemic fund) ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengajak semua anggota G20 untuk dapat berkontribusi dalam rencana pendanaan arsitektur kesehatan ini. Jokowi menyebut Indonesia telah berkomitmen dengan memberikan US$50 Juta.
Selain itu, Jokowi meminta kepada seluruh anggota G20 untuk mengikuti dan mengawal proses pembentukan traktat pandemi.
"Ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global," sebutnya.
Kemudian, Jokowi menyebut langkah kedua yang harus dilakukan, yakni negara berkembang harus diberdayakan sebagai bagian dari solusi.
"Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan, negara berkembang membutuhkan kemitraan yang memberdayakan," kata Jokowi
"Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pemasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset," sambungnya.
Lebih lanjut, menurut Jokowi, jika investasi industri kesehatan ditingkatkan, maka diperlukan kerja sama riset dan transfer teknologi yang kuat. Selain itu, akses bahan baku produksi untuk negara berkembang juga perlu diperluas.
Tak hanya itu, Trips Waiver juga harus diperluas untuk semua solusi kesehatan termasuk diagnostik dan terapeutik. WHO juga harus merealisasikan komitmennya terkait Hubs dan Spoke solusi kesehatan.
"Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global," sebut presiden
"Never Again harus menjadi mantra kita bersama. Saya menantikan pandangan dan kontribusi yang mulia bagi penguatan arsitektur kesehatan dunia," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Ruang Naik ke Level Awas, Masyarakat Diimbau Evakuasi
- Bali Dituding Kelebihan Turis, Kemenparekraf Membantah
- Tak Semua Harus Dirangkul, Prabowo Diminta Sisakan 2 Partai Agar Bisa Jadi Oposisi
- Mencegah Korupsi di Daerah, KPK Menyiapkan Lima Program
- Pria di China Mulai Sulit Cari Istri Memicu Penipuan Pengantin Pesanan, KBRI Beijing: Harap Waspada
- Lemkapi Sebut Polri Butuh Nahdlatul Ulama
- Erupsi, Gunung Ruang Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi Lima Kilometer
Advertisement
Advertisement