Advertisement
Luhut Blak-blakan Kondisi Ekonomi Indonesia, Jika Rupiah Tembus Rp16.000
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap kondisi ekonomi RI, jika kurs Rupiah melemah hingga mencapai Rp16.000 per dolar AS.
Menurutnya, hal itu bukan terjadi karena kondisi ekonomi Indonesia yang tidak baik, melainkan akibat kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian.
Advertisement
"Jadi kalau Rupiah misalnya naik Rp15.000 - Rp16.000, itu bukan karena ekonomi kita tidak baik, tapi karena pressure yang begitu keras dari dunia ini,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Luhut mengatakan saat ini keadaan global masih akan sulit. Bahkan kondisi ini diprediksi akan berlanjut pada 2023 mendatang.
Sebagaimana diketahui, sejumlah negara di dunia terancam mengalami resesi.
BACA JUGA: Sudah Usang, Plafon Ruang Kelas SDN Sendangsari Patuk Ambrol
Luhut, mengutip data Bloomberg menyebut, Eropa 100 persen akan mengalami resesi, sementara AS 65 persen.
Kondisi ini kemudian memaksa bank sentral negara tersebut untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter yang kemudian akan berimbas pada negara lain, termasuk Indonesia.
Menurut Luhut, kondisi ekonomi dalam negeri masih termasuk kuat bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan pada kuartal III/2022, atau meningkat dari kuartal sebelumnya di 5,45 persen.
"Indonesia tetap perlu menjaga perekonomiannya dengan menarik sumber-sumber pertumbuhan seperti menggaet investasi asing sebanyak-banyak melalui hilirisasi," imbuhnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan Luhut, total pipeline investasi sudah mencapai US$30,9 miliar sampai dengan 2026.
Oleh karena itu, realisasi investasi harus difokuskan pada percepatan pemberian izin agar pipeline investasi yang ada bisa diwujudkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pengukuran Lahan Terdampak Tol Jogja-YIA Dilakukan, Pakai Teknologi GPS Hasilnya Dijamin Akurat
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Buruh Minta Prabowo Subianto Hapus Sistem Outsourcing
- Gacoan Trending di X Setelah Didatangi Jokowi yang Pesan Mi Level 0
- Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 6, Mobil Avanza Terbakar
- 10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
Advertisement
Advertisement