Advertisement
Dituding Halangi Peneliti Asing Lakukan Riset, Begini Dalih KLHK
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sejumlah peneliti asing yang salah satunya adalah profesor ekologi asal UK, Erik Meijaard dicekal oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Melalui surat bernomor S.1447/MENLHK-KSDAE/KKHSG/KSA.2/9/2022, KLHK menilai para peneliti asing tersebut disebut tidak memenuhi ketentuan dalam menjalin kemitraan dalam negeri; mekanisme kerja sama dengan mitra peneliti lokal yang tidak transparan; serta tidak melaporkan berbagai hasil penelitiannya.
Advertisement
“Hal-hal tersebut memberikan gambaran kegiatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan pemerintah,” kata Kepala Humas KLHK, Nunu Anugerah melalui rilis, Senin (5/12/2022).
Menurut Nunu, kementeriannya menilai para peneliti asing tersebut tidak memenuhi beberapa ketentuan yang diatur dalam UU No.11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; PP No.46/2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing. “Sehingga perlu diambil langkah-langkah penertiban. Hal tersebut telah disampaikan kepada instansi yang berwenang untuk proses tindak lanjut sesuai peraturan perundangan,” ucap dia.
Selain itu, kata Nunu, surat yang diterbitkan oleh KLHK tersebut bermaksud untuk menghalang-halangi kegiatan penelitian, ataupun mencederai independensi riset, dan bukan kebijakan anti-sains.
BACA JUGA: Dukungan Diklaim Melimpah, Peluang Anies Berpasangan dengan AHY Semakin Kuat Besar
Diakui Nunu, surat tersebut lebih pada sebagai bentuk penertiban kegiatan-kegiatan penelitian yang bertujuan mengoptimalkan kemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk pengkayaan khazanah ilmu pengetahuan dan dalam mendukung upaya konservasi jangka panjang tentang tumbuhan dan satwa liar di wilayah NKRI.
Sebelumnya, diketahui, KLHK memblokir sejumlah peneliti asing atas nama Erik Meijaard, dkk karena publikasi sebelumnya dianggap mendiskreditkan pemerintah.
Diduga, publikasi tersebut ditulis oleh Erik Meijaard dan sejumlah peneliti asing lainnya di salah satu media massa nasional berbahasa Inggris.
Dalam artikel tersebut, Erik menyinggung soal pernyataan pemerintah yang menyebut bahwa kondisi orang utan di Indonesia sedang baik-baik saja dan terus bertumbuh. Erik menilai pernyataan itu tidak berdasar dan dilandasi oleh data ilmiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Janji Tak Akan Intervensi Pembentukan Kabinet Prabowo, Jokowi: Kalau Usul Boleh
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
Advertisement
Advertisement