Advertisement
Ma’ruf Amin Tak Sepakat Taliban Larang Wanita Afghanistan Berkuliah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyayangkan kebijakan Taliban melarang perempuan Afghanistan melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan.
Alumni Universitas Ibnu Chalid ini menilai upaya untuk melarang seseorang menuntut ilmu sangat bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. "Jadi mengenai masalah perempuan, saya kira dari sudut pandang Islam semua sama bahwa laki perempuan wajib belajar, mencari ilmu itu menjadi kewajiban," katanya kepada wartawan usai membuka Konferensi Islam Tingkat Asean Ke-2 di Hotel Hilton, Badung, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/12/2022).
Advertisement
BACA JUGA : Taliban Larang Perempuan Afghanistan Masuk Taman Hiburan
Bahkan, dia menilai agar seseorang bisa terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat juga dilatih melalui bangku pendidikan sehingga mereka memahami cara berinteraksi dengan orang lain.
“Berbuat baik, baik orang laki, perempuan sama, untuk berbuat baik itu harus punya ilmu, ilmu itu harus belajar, tidak boleh perempuan dilarang [untuk belajar],” ujarnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan bahwa meskipun setiap negara memiliki cara belajar yang berbeda-beda, tetapi belum ada negara yang secara terbuka melarang perempuan untuk mengenyam bangku pendidikan.
"Cara belajar saja mungkin ada yang berbeda-beda dari satu negara dengan negara lain. Ada yang menyelenggarakannya lebih terbuka, ada yang lebih tersendiri. Namun, semuanya tidak ada yang melarang belajar. Kalau melarang belajar itu bertentangan dengan prinsip ajaran Islam," ujar Ma’ruf.
BACA JUGA : Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ngegym
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu) turut prihatin dan merasa kecewa atas keputusan Taliban yang menghalangi akses pendidikan bagi perempuan Afghanistan untuk berkuliah.
"Indonesia menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan kekecewaannya atas keputusan Taliban yang menangguhkan akses pendidikan ke universitas bagi perempuan Afghanistan," tulis Kemlu RI di akun Twitter @Kemlu_RI, Rabu (21/12/2022).
Dalam unggahan tersebut, Kementerian yang dinahkodari Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi ini menegaskan bahwa pendidikan tak memandang jenis kelamin seseorang. Oleh sebab itu, Indonesia menyatakan mendesak Taliban agar membuka akses pendidikan bagi siapa pun warga Afghanistan.
"Pendidikan adalah hak asasi yang mendasar, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Indonesia senantiasa mendesak Taliban untuk menyediakan akses seluas-luasnya terhadap pendidikan untuk perempuan," tulis Kemlu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp200 Juta, SYL Pakai Duit Pinjaman Vendor Kementan
- Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
Advertisement
Advertisement