Advertisement
Joe Biden Bantah Terkait Latihan Nuklir Bersama Korsel
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah pernyataan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol soal latihan nuklir bersama AS-Korsel.
Sebelumnya, Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan pemerintahnya menginginkan peran yang lebih aktif dalam mengelola senjata atom di Semenanjung Korea.
Advertisement
Seorang reporter di Gedung Putih bertanya kepada Joe Biden, apakah AS membahas latihan nuklir bersama dengan Korea Selatan sekarang. Biden pun menjawab dengan gamblang.
BACA JUGA : Kim Jong-un Minta Korut Jor-Joran Bikin Senjata Nuklir
"Tidak," ujar Biden kepada wartawan tersebut seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (3/1/2022).
Sayangnya, Biden tidak merinci jawaban tersebut dan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak menanggapi permintaan untuk mengklarifikasi pernyataannya.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan kepada surat kabar Chosun Ilbo dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin bahwa saat ini senjata nuklir adalah milik AS sehingga pembagian intel, perencanaan, dan pelatihan harus dilakukan bersama.
Menurut Yoon Suk-yeol sikap AS tentang masalah ini cukup positif. Kantor Kepresidenan Korea Selatan membenarkan pernyataan tersebut. Di sisi lain, Kedutaan Besar AS di Seoul tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Senin, hari libur umum di Korea Selatan.
Yoon mengatakan bahwa strategi "payung nuklir" atau "pencegahan yang diperluas" tidak lagi meyakinkan publik sekarang karena Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir dan berbagai rudal untuk mengirimkan ke semenanjung Korea.
BACA JUGA : Rudal Korea Utara Diragukan Bisa Bawa Nuklir Sampai AS
Sejak terpilih sebagai Presiden Mei 2022, Yoon Suk-yeol telah berusaha menempatkan Korea Selatan di jalur kekuatan militer yang luar biasa melawan Korea Utara, yang telah meluncurkan sejumlah rudal yang bertentangan dengan resolusi PBB dan sedang mempersiapkan uji coba nuklir lainnya.
Selama akhir pekan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya pada 2023 untuk menahan tindakan permusuhan AS dan Korea Selatan setelah pertemuan partai yang hampir berlangsung selama seminggu.
Kim Jong Un hampir tidak meninggalkan celah untuk kembali ke pembicaraan perlucutan senjata yang telah lama terhenti, sebaliknya menyerukan “peningkatan eksponensial” persenjataan Pyongyang.
Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek pada hari terakhir tahun ini dan kemudian meluncurkan satu lagi beberapa jam setelah tahun baru dimulai, dalam unjuk kekuatan yang menantang yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut.
Pekan lalu, Korut mengirim lima drone melintasi perbatasan ke Korea Selatan yang mengganggu penerbangan di bandara utama untuk sementara waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
Advertisement
Disperindag DIY Gelar Pasar Murah di Banyuroto Kulonprogo
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
- BPS Ungkap 7,2 Juta Warga Indonesia Tidak Punya Pekerjaan
- Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan
Advertisement
Advertisement