Advertisement
IMF Prediksi Sepertiga Negara Alami Resesi, Ini Kata Sri Mulyani
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati cukup percaya diri jika Indonesia tidak terseret ke dalam jurang resesi pada tahun ini. Hal tersebut disampaikannya pada acara Apresiasi Media Nagara Dana Rakca 2022, Sabtu malam (6/1/2023).
Sri Mulyani mengatakan, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) baru-baru ini memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia terkena resesi. Kendati demikian, dia melihat Indonesia tidak termasuk kedalam golongan tersebut.
Advertisement
“Kita tidak termasuk yang sepertiga, Insya Allah kita jaga terus,” kata Sri Mulyani, dikutip Minggu (7/1/2023).
BACA JUGA : Strategi dan Tips Keuangan yang Bebas dari Resesi
Lebih lanjut dia menjelaskan, pemulihan ekonomi Indonesia sampai dengan kuartal III/2023 cukup kuat. Sebagaimana diketahui, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2022, sedikit meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,44 persen. Pertumbuhan ini relatif baik dibandingkan sejumlah negara di dunia.
Pertumbuhan yang baik tersebut diharapkan bisa berlanjut pada kuartal IV/2022, sehingga secara keseluruhan Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen di 2022.
Tahun 2023 diakui Sri Mulyani penuh dengan tantangan. Bahkan, dia menyebut 2023 merupakan tahun yang menarik. Pasalnya, tahun ini Indonesia memiliki agenda politik menuju pemilu 2024 dan tantangan dari ekonomi global yang luar biasa.
“Tahun 2023 tantangan yang harus kita jaga tapi ada optimisme dan tentu kewaspadaan. Nah, dalam situasi agenda politik dalam negeri, suasana geopolitik dunia yang begitu sangat dinamis dan tidak pasti, dan kita sendiri harus menjaga seluruh kemajuan dan momentum pemulihan,” pungkasnya.
IMF beberapa waktu lalu menurunkan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada 2023 menjadi 5,0 persen dari sebelumnya 5,3 persen. Selain IMF, sejumlah lembaga lainnya juga turut menurunkan proyeksinya.
ADB (Asian Development Bank) dan OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) juga memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada 2023. Ini dipicu oleh melemahnya permintaan global, tren suku bunga yang tinggi, hingga penurunan harga komoditas.
BACA JUGA : Liburan Nomor Satu, Resesi Ekonomi Pikir Nanti Dulu
Menurut data Kementerian Keuangan, ADB memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 dari 5,4 persen menjadi 5,0 persen. Sementara itu, OECD juga merevisi proyeksi ekonomi Indonesia dari 5,3 persen menjadi 4,7 persen pada 2023.
Sri Mulyani sebelumnya mengatakan, Kemenkeu akan terus mengantisipasi dinamika dari perekonomian global dan dampaknya ke perekonomian domestik.
Pemerintah dalam APBN Tahun Anggaran 2023 telah menetapkan asumsi makro di mana pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 5,3 persen. Lantaran telah ditetapkan sebagai Undang-undang, pemerintah tidak akan melakukan revisi.
“Nanti kita akan lihat dampaknya terhadap pelaksanaan APBN, baik dari sisi penerimaan maupun belanja, juga pada defisit dan pembiayaan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement