Advertisement
Badai PHK Terjadi di Tempat Produksi Sepatu Reebok dan Nike
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Victory Chingluh Indonesia masih didera krisis akibat imbas pandemi dan kelesuan ekspor. Sepanjang 2020 hingga tahun lalu, ribuan pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Nasib produsen sepatu di Tanah Air yang merupakan sektor padat karya terbilang remuk dalam beberapa tahun belakangan.
Sebelumnya, PT Nikomas Gemilang yang merupakan produsen sepatu di kawasan Tangerang, mengumumkan PHK massal para pekerja. Tidak jauh dari situ, PT Victory Chingluh Indonesia mengalami nasib serupa, dan menerapkan kebijakan PHK sejak 2020 lalu.
Advertisement
Dari penelusuran lapangan, beberapa karyawan pabrik Chingluh mengungkapkan perusahaan telah melakukan PHK terhadap sekitar 5.000 pekerja sejak beberapa waktu belakangan. “Udah agak lama, 5.000-an, lebih dari 1.000 [karyawan yang menerima PHK],” katanya saat ditemui di depan pabrik Chingluh, Pasar Kemis, Tangerang pada Kamis (1/12/2023).
BACA JUGA : Apindo Prediksi Badai PHK Masih Berlanjut Sampai 2023
Berkurangnya jumlah pekerja pabrik itupun sangat memukul para pedagang sekitar. Salah seorang pedagang membenarkan, keramaian para pekerja di pabrik PMA (Penanaman Modal Asing) itu berkurang drastis.
"Ribuan karyawan, lebih dari ratusan orang pekerja yang kena [PHK]," kata pedagang yang memiliki lapak persis di mulut gerbang pabrik itu.
Bahkan, menurut beberapa sumber di lapangan, pada tahun lalu Chingluh juga memangkas karyawan, tepatnya jelang Hari Raya Idulfitri. Jumlah pekerja yang terkena imbas PHK pada tahun lalu itu sebanyak ratusan orang.
Membantah PHK Karyawan
Hal itu pun dibenarkan pihak Chingluh. Hanya saja, sebagaimana diungkapkan Strategy & Communication Ching Luh Group Indonesia Dinar yang terjadi bukanlah PHK, melainkan memutus kontrak para pekerja yang masih dalam masa percobaan (probation).
Terkait PHK yang dialami ribuan pekerjanya, Dinar mengungkapkan hal itu terjadi pada 2020 sebagai imbas pandemi. "Untuk tahun 2022, kami tidak ada PHK jumlah 5.000 karyawan tersebut. Adapun jumlah PHK untuk jumlah 5.000 karyawan itu, terjadi pada 2020," kata Dinar saat dihubungi Bisnis pada jumat (13/1/2023).
Menurut Dinar, PHK yang dilakukan oleh Chingluh pada 2020 adalah upaya untuk mempertahankan perusahaan yang terguncang akibat pandemi Covid-19.
"Kan semua perusahaan kan juga terdampak ya, karena terdampak, nah karena terdampak pandemi di tahun 2020 itu memang ada PHK untuk karyawan kita, yang jumlahnya hampir 5.000, tapi untuk 2022 tidak ada [PHK karyawan]," tambah Dinar.
BACA JUGA : Badai PHK, Kemenaker: Tren di 2022 Naik
Sedangkan pada tahun lalu, produsen sepatu merek Nike dan Reebok itu tidak menjalankan PHK. Dinar mengatakan sebanyak 297 karyawan tersebut diberhentikan bukan dengan status PHK. Menurutnya, karyawan tersebut masih masih dalam status percobaan atau probation.
“Di sini bukan PHK, melainkan ada karyawan yang masih dalam masa percobaan dan perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan masa percobaan karyawan,” ujar Dinar.
Chingluh sendiri merupakan produsen sepatu yang bekerja sama dengan beberapa merek olahraga terkemuka dunia termasuk adidas, FootJoy, Mizuno, Nike, dan Reebok.
Melalui akun Linkedin resminya, PT Victory Chingluh Indonesia mengaku memiliki lebih dari 10.000 karyawan dan didirikan oleh Shu Ching Luh pada 1969 lalu.
BACA JUGA : Cegah Badai PHK karena Resesi, Menaker Usul Fasilitas
Seperti pengembangan Bisnis sebelumnya, produsen sepatu PT Nikomas Gemilang menawarkan referensi diri secara sukarela pada 1.600 karyawannya. Hal ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan oleh Nikomas untuk tetap bertahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Orang Tua Harus Miliki Bekal untuk Mendidik Anak di Era Digital
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
Advertisement
Advertisement