Advertisement
Pemerintah Akan Rampungkan 30 Proyek Strategis Nasional Rp360 Triliun Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah akan merampungkan puluhan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023 yang memiliki nilai investasi Rp360 triliun.
“Pemerintah berkomitmen investasi PSN yang sejumlah 30 projek di tahun 2023 dengan estimasi nilainya Rp360 triliun, diharapkan bisa direalisasikan pada 2023,” ujar Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (30/1/2023).
Advertisement
Airlangga juga menyatakan bahwa pemerintah akan mendorong revisi terhadap turunan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2/2022 tentang Cipta Kerja.
Dia menyebutkan revisi tersebut, antara lain, perizinan berusaha berbasis risiko terutama yang berbasis perizinan dasar yakni Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL.
“Pemerintah akan terus melakukan hal-hal di bottleneck daripada perizinan agar investasi masih bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Akhir desember lalu, pemerintah telah menetapkan 10 PSN baru, di antaranya pembangunan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Muaro Jambi, kawasan industri Tanjung Sauh di Kepulauan Riau, serta pengembangan biofuel dari metanol dan etanol di Bojonegoro.
Sementara itu, Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun. Realisasi itu mencerminkan pertumbuhan 34 persen dibandingkan dengan capaian 2021
Perinciannya, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp654,4 triliun atau meningkat 44,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Jumlah ini berkontribusi 54,2 persen dari total realisasi investasi sepanjang Januari hingga Desember 2022
Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang 2022 mencapai Rp552,8 triliun, tumbuh 23,6 persen dibandingkan dengan 2021.
Di sisi lain, pemerintah mematok target investasi sebesar Rp1.400 triliun pada 2023. Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mengakui upaya untuk memenuhi target ini akan cukup berat, mengingat sederet tantangan baik di tingkat global maupun domestik.
“Yes, jujur saja. Tahun 2023 adalah tahun yang berat bagi Indonesia,” pungkasnya saat ditemui usai paparan realisasi investasi tahun 2022 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meski demikian, dia meyakini ada secercah harapan yang dimiliki Indonesia agar mampu berkelit dari dampak resesi. Hal ini tecermin dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh di kisaran 4,8 persen hingga 5 persen secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Advertisement
Advertisement