Advertisement
Jumlah Angkatan Kerja Capai 3 Juta Per Tahun, Mayoritas Belum Pernah Dilatih
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah Angkatan kerja setiap tahun yang mencapai 3 juta lulusan terbukti Sebagian besar belum pernah mendapatkan pelatihan maupun dilatih terkait bekerja. Kondisi ini membuat para lulusan hanya mengandalkan ijazah ketika akan memasuki dunia kerja.
Deddy Nur Cahyanto, Chief of Staf PMO Prakerja Kementrian Koordinator Perekonomian menjelaskan berdasarkan riset BPS 2019 angkatan kerja total berjumlah 145 juta orang, tercatat sebanyak 89% di antaranya tidak pernah dilatih atau mengikuti pelatihan. Dengan demikian mayoritas Angkatan kerja saat ini belum memiliki kemampuan softskill yang siap kerja.
Advertisement
BACA JUGA : Awas! Ada Link Palsu Pendaftaran Kartu Prakerja
“Ini kabar buruk, artinya siapa saja yang lulus dari SMA,SMK maupun lulus perguruan tinggi lalu dilempar untuk bekerja, mungkin peluangnya hanya sekitar 10 persen. Artinya mereka melamar kesana kemari hanya mengandalkan ijazah, karena mereka mayoritas belum pernah dilatih kerja,” katanya saat memberikan kuliah terkait kartu prakerja di UII, Jumat (3/2/2023).
Ia mengatakan ketika hanya mengandalkan ijazah, maka pihak perusahaan atau industri yang akan menampung mereka kesulitan untuk melakukan penilaian kemampuan softskill mereka. Industru akan kesulitan melihat perbandingan nilai-nilai yang tertuang pada ijazah para pencari kerja.
“Kemudian persoalan lain, jumlah Angkatan kerja kita saat ini antara 2 juta hingga 3 juta per tahun, akan tetapi kemampuan anggaran pemerintah hanya mampu melatih mereka sekitar 800.000 orang per tahun. Artinya masih ada sejuta lebih yang belum masuk untuk dilatih,” katanya.
BACA JUGA : Palsu! Jangan Unduh 5 Aplikasi Kartu Prakerja Ini
Direktur Bebas Jam Kerja Andi Pranata mengatakan dengan banyaknya Angkatan kerja yang belum mendapatkan pelatihan maka keberadaan program prakerja menjadi salah satu kesempatan untuk dapat dimanfaatkan. Ia memastikan para penyelenggara pelatihan seperti dirinya akan berupaya maksimal dalam memberikan materi sehingga para pencari kerja memiliki bekal memadai untuk terjun ke dunia kerja.
Para pengakses kartu prakerja mendapatkan berbagai macam pelatihan mulai dari marketing digital hingga spesifik tentang ilustrasi yang sejalan dengan kebutuhan pasar terutama dunia. Salah satunya yang booming adalah membuat ilustrasi buku anak. Selama ini kebanyakan produk ilustrasi dari naskah yang susah dikomunikasikan ke membaca ke anak-anak.
"Kami memberikan program pelatihan gratis total 20.000 voucher dengan materi itu. Produknya lebih ke naskah yang sulit dikomunikasikan ke pembaca anak, dengan teknik ilustrasi bukunya bisa lebih hidup,” ujarnya.
Selain itu program kelas pelatihan video edukasi durasi enam jam untuk satu kelas. Materinya tentang ilustrasi, menggambar secara umum. Materi ini menurutnya juga cocok untuk mahasiswa maupun kalangan muda. “Sehingga bisa produksi merchandise sendiri bisa jadi bisnis sendiri," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
- Airlangga Bertemu Sekjen Cormann, Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia.
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Advertisement