Advertisement
Catat Rekor, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi dalam Sewindu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesr 5,31 persen secara year-on-year (yoy). Angka ini merupakan tertinggi sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintah selama hampir 9 tahun.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada 2022 sebesar 5,31 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Margo menyampaikan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 ini merupakan titik balik ke level 5 persen.
Sekaligus menandakan pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Bahkan, pertumbuhan ini lebih besar dibandingkan dengan pencapaian sebelum pagebluk melanda negeri ini.
Ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2022 tumbuh sebesar 5,01 persen year-on-year (yoy) dan 0,36 persen quartal-to-quartal (qtq). "Kinerja ekonomi pada 2022 menguat dibandingkan dengan 2021. Pertumbuhan ekonomi tahunan kembali mencapai level 5 persen seperti sebelum pandemi," papar Margo.
BACA JUGA: Mirip Gerai Transmart, Ini Daftar E-Commerce yang Berguguran
Apabila dilihat data dalam 9 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi pada 2022 merupakan tertinggi sejak Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014. Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada era Jokowi terjadi pada 2018 yang mencapai 5,17 persen.
Pada saat peralihan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi, pada 2014 ekonomi tercatat tumbuh 5,01 persen. Selanjutnya pada 2015 ekonomi merosot ke level 4,88 persen.
Pada 2016 ekonomi ekonomi rebound melebihi capaian 2014, yakni 5,03 persen. Kenaikan ekonomi berlanjut pada 2017 sebesar 5,07 persen dan pada 2018 sebesar 5,17 persen. Namun, pada 2019 ekonomi menyusut ke 5,02 persen.
Ekonomi kian merosot saat puncak Covid-19 pada 2020 yang tercatat minus 2,07 persen. Kemudian berangsur naik ke level 3,7 persen, dan tertinggi pada 2022 yang mencapai 5,3 persen.
BACA JUGA: 13 Wilayah Ini, Mulai Hari Ini Wajib Beli BBM Subsidi Pakai MyPertamina
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 5,3 persen. Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 menguat secara signifikan, didukung oleh seluruh komponen permintaan agregat, baik konsumsi, ekspor, maupun belanja pemerintah.
“Dalam pemulihan ekonomi kita, konsumsi sudah tumbuh di atas 5 persen, investasi mulai merangkak mendekati 5 persen, ekspor kita melonjak sangat tinggi, impor juga ikut tinggi karena banyak manufaktur yang menggunakan bahan baku impor,” katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini bisa stabil di angka 5 persen atau minimal pada 2022. "Saya optimistis pada 2022 pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Kita harapkan dan berdoa pada 2023 bisa diatas 5 persen lagi," katanya saat membuka perdagangan bursa pada awal 2023 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement