Advertisement
Komunitas Pengusaha Muslim Sebut Harga Beras Indonesia Lebih Mahal daripada Thailand
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) menyebut harga beras Indonesia lebih mahal dibandingkan Thailand.
Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung menyampaikan dalam kunjungannya ke Jeddah untuk membahas peningkatan produk Indonesia untuk kebutuhan jemaah haji, salah satunya katering, harga produk Indonesia seperti beras kalah bersaing dengan Thailand.
Advertisement
"Di sana ada beras pandan wangi dengan harga US$700 per ton, tetapi hasil produksi dari Thailand,” ungkapnya dalam Sharia Economic & Financial Outlook (ShEFO) 2023 di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2023).
Perusahaan Indonesia yang turut ikut dalam kunjungan tersebut, yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya yang juga menawarkan berasnya untuk mencukupi kebutuhan jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, kata Rachmat, harga yang ditawarkan oleh pihak Indonesia, yaitu Food Station, mencapai US$1.000 per ton.
"Harga beras milik Thailand 30 persen lebih rendah dari harga yang Indonesia tawarkan," jelasnya.
Untuk itu, Rachmat menekankan bahwa tidak hanya Indonesia yang tengah bergerak untuk menjadi pusat halal dunia. Pasalnya, negara lainnya juga sedang bergerak menuju target tersebut.
“Kalau Indonesia mau main industri halal, negara lain juga bergerak untuk menajdi pusat halal, meskipun mereka negara non-muslim,” ungkapnya.
Mengacu pada State of the Global Islamic Economi (SGIE) Report 2022, posisi The Global Islamic Economy Indonesia masih dalam peringkat keempat, dibawah Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.
Meski demikian, sektor makanan halal atau halal food Indonesia naik dua peringkat ke posisi kedua pada 2022.
Adapun, Konsul Jenderal RI (KJRI) menargetkan 30 persen produk Indonesia dapat memenuhi kebutuhan para Jemaah haji.
KJRI di Jeddah Eko Hartono menegaskan pihaknya terus berupaya membuka kran ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi. Dirinya berharap hal ini dapat menjadi program strategis mengingat jumlah jemaah haji Indonesia adalah yang terbesar di dunia.
"Kami targetkan dalam tiga tahun ke depan, kita bisa penuhi 30 persen kebutuhan makanan dan minuman untuk jemaah haji kita," terangnya dalam keterangan resmi, Jumat (3/2/2023).
Menurut Eko, selama ini proporsi produk Indonesia yang dikonsumsi jamaah haji Indonesia masih sangat kecil, baru sekitar 10 persen. Padahal nilai makanan dan minuman yang dikonsumsi jemaah haji Indonesia mencapai Rp500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Pendaftar Melebihi Kuota, KPU Bantul Tidak Perpanjang Pendaftaran PPS
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
- Semeru Kembali Erupsi Setinggi 600 Meter dari Puncak Gunung
- BMKG Ingatkan Potensi Hujan Deras dan Angin Kencang Hari Ini
Advertisement
Advertisement