Advertisement
Update! Korban Gempa Turki Suriah Capai 3.400 Jiwa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Turki dan Suriah bertambah menjadi 3,400 orang pada Selasa (7/2/2023).
Dilansir dari Bloomberg, badan manajemen tanggap bencana Turki atau AFAD mengatakan gempa terjadi dengan magnitudo 7,7 di kota Gaziantep pada Senin dini hari, disusul gempa kedua berkekuatan M< 7,6 sembilan jam kemudian di lokasi berdekatan.
Advertisement
Jutaan orang di kedua negara kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi tanpa gas pemanas, listrik, atau bahan bakar. Pihak berwenang menghentikan aliran minyak mentah ke terminal ekspor wilayah untuk sementara guna mencari tanda-tanda kerusakan di sepanjang pipa minyak utama.
BACA JUGA : 1.200 Korban Gempa Turki dan Suriah Meninggal Dunia, 5.000 Luka-luka
Murat Gencogullari (48 tahun) di provinsi Hatay mengatakan dirinya dan para pengungsi lain mengharapkan bantuan dari provinsi-provinsi tetangga, namun di sana juga terkena dampak yang parah. Beberapa bangunan di daerah itu hancur.
"Pihak berwenang setempat sedang berjuang untuk mengatasinya, namun kerusakan yang terjadi sangat luas dan besar," ungkapnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki sedang menghadapi bencana terkuat dalam satu abad. Sebelum gempa kedua terjadi, ia mengatakan tidak mungkin untuk berspekulasi tentang jumlah korban tewas. Turki kemudian mengumumkan tujuh hari masa berkabung.
Jumlah korban tewas mencapai 2.379 orang di Turki pada Selasa pagi, sedangkan korban jiwa di Suriah mencapai lebih dari 1.000 orang.
Sedikitnya empat bandara di Turki mengalami kerusakan dan lebih dari 5.600 bangunan runtuh di Turki. Di antara mereka yang terkena dampak adalah mayoritas dari 3,7 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Turki.
Turki menghentikan aliran minyak ke terminal ekspor Ceyhan di pantai Mediterania sebagai tindakan pencegahan, meskipun tidak ada kebocoran yang terdeteksi pada pipa yang memasok minyak mentah ke fasilitas tersebut.
Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya menyampaikan belasungkawa. Biden mengatakan bahwa AS mengerahkan tim-tim untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
Advertisement
Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Korupsi Taspen, KPK Panggil Pimpinan Perusahaan KB Valbury Sekuritas
- Mantan Menteri Pertanian SYL Beri Uang Pelicin WTP Rp12 Miliar, BPK Periksa Auditornya
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
- Ribut-Ribut Soal UKT, Ini Daftar PTN dengan Tarif Termahal
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- PDIP Bakal Jagokan Ahok Jadi Calon Gubernur di Pilkada Sumut 2024
Advertisement
Advertisement