Advertisement
Waspada Gagal Ginjal, Begini Cara Membaca Kandungan pada Kemasan Obat Sirop
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Di tengah kembali munculnya kasus gagal ginjal akut, Orang tua harus tahu cara membaca kandungan pada kemasan obat sirup demi keamanan anak.
Kasus terbaru GGA disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril yang menyebut bahwa ada satu pasien berusia satu tahun yang terkonfirmasi meninggal karena gagal ginjal akut dan sempat mengonsumsi obat sirup penurun demam yang dibeli melalui apotek dengan merek Praxion
Advertisement
Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia tujuh tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari, kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah Yanuarso pun mengimbau seluruh dokter anak untuk sementara ini tidak meresepkan obat praxion sampai ada hasil investigasi lebih lanjut dari pihak yang berwenang.
Tentunya, ini menjadikan orang tua harus aktif dalam mencari informasi yang biasanya ada pada label kemasan.
Lantas, seperti apa cara membaca label dari sebuah produk utamanya obat sirup? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Melansir dari American Academy of Pediatrics, ada 2 jenis obat cair:
1. Obat-obatan yang dapat Anda beli tanpa resep dokter (disebut over-the-counter atau OTC).
2. Obat-obatan yang diresepkan dokter.
Cara Membaca Kandungan Obat dalam Kemasan
Untuk obat yang dijual bebas, penting untuk mengetahui bahan aktif dan jumlah yang dikandung setiap dosis. Di mana, info tersebut tercantum di bagian atas kemasan dengan judul "Bahan Aktif". Sementara, untuk efek samping kesehatan tercantum di sebelah kanan informasi tersebut
Semua obat OTC memiliki jenis label yang sama. Label memberikan informasi penting tentang obat, mulai dari manfaatnya, bagaimana menggunakannya, kandungan apa yang ada di dalamnya, dan apa yang harus diperhatikan.
Melansir dari Very Well Health, Active Pharmaceutical Ingredient alias bahan farmasi aktif atau bahan aktif (API) adalah komponen obat bebas (OTC) atau resep yang menghasilkan efek kesehatan yang diinginkan.
Sehingga, penting bagi para orang tua untuk tahu soal nama lain dari kandungan ini, karena berguna untuk menghindari anak menggunakan terlalu banyak API.
Dengan mengetahui API, Anda juga akan terhindari dari mengonsumsi API yang sama dengan nama yang berbeda.
Misalnya, Robitussin DM adalah obat bebas yang biasa digunakan untuk mengobati gejala flu biasa. Obat ini mengandung dextromethorphan, penekan batuk, dan guaifenesin, ekspektoran. Guaifenesin merupakan bahan aktif yang mempunyai nama lain dari Mucinex, dan dextromethorphan adalah nama lain dari bahan aktif Delsym.
Berdasarkan Medical News Today, produk yang mengandung dekstrometorfan tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 4 tahun.
Robitussin DM dapat digunakan pada anak di atas usia 2 tahun, namun hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter anak hingga usia 6 tahun.
Cara Pemberian Obat Cair pada Anak
Pastikan untuk menggunakan alat takaran yang tepat agar sesuai dengan takaran yang ingin Anda ukur. Alat tidak boleh terlalu besar, atau terlalu kecil.
Perhatikan baik-baik bagaimana jumlah dosis ditulis.
Berhati-hatilah terutama jika Anda melihat tanda titik (".") di tengah angka. Misalnya, "0,5 mL" tidak sama dengan "5 mL". Mencampur ini bisa berarti memberikan obat 10 kali lebih banyak dari yang dibutuhkan anak Anda atau itu bisa berarti memberi anak Anda obat 10 kali lebih sedikit.
5 mililiter (mL) = 1 sendok teh (sdt)
15 mililiter = 3 sendok teh (sdt) = 1 sendok makan (Sdm)
Jangan pernah menggunakan sendok dapur untuk menakar obat. Karena sendok dapur tersedia dalam berbagai ukuran. Jika Anda melihat petunjuk dalam sendok teh (sdt) atau sendok makan (Sdm), dan Anda bingung, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong
- Bus Rombongan SMK Depok Kecelakaan, Sejumlah Korban Meninggal Dibawa ke RSUD Subang
- 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji
- Kata Rektor Paramadina Soal Kemungkinan Duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta 2024
- Viral ASI Perah Jadi Bubuk, IDAI Sebut Ada Risiko Kontaminasi
Advertisement
Disdikpora Bantul Gunakan Zonasi Padukuhan untuk PPDB SD dan SMP
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 143 Negara Mendukung Palestina jadi Anggota Penuh PBB, 9 Menolak dan 25 Abstain
- AS Umumkan Paket Bantuan Rudal Senilai Rp6,42 Triliun untuk Ukraina
- Kronologi Baku Tembak TNI Polri dengan Separatis Papua
- Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI 2024 Bisa Jadi Momentum Hapus Polarisasi
- Caleg PDIP Karanganyar Laporkan KPU ke Ombudsman, Sebut Lakukan Maladministrasi
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster
- KKB Pelaku Pembunuhan Terhadap Danramil di Papua Ditangkap
Advertisement
Advertisement