Advertisement
Apindo Sebut Badai PHK di Indonesia Tahun Ini Kemungkinan Berlanjut
Advertisement
Hariajogja.com, JAKARTA– Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan badai pemutusan hubungan kerja (PHK) bakal terus berlanjut pada 2023 seiring dengan kondisi ekonomi global yang belum membaik. Pasalnya, kinerja ekonomi global sangat berdampak terhadap sektor ketenagakerjaan, terutama sektor usaha yang bergantung pada ekspor.
Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Anton Supit mengatakan pemutusan hubungan kerja saat ini merupakan gejala umum dari suatu perekonomian.
Advertisement
“Tergantung pemulihan ekonomi Eropa, Amerika. Karena ini menurunnnya permintaan Amerika dan Eropa dan berpengaruh terhadap China dan Jepang. Karena permintaan mereka menurun. Ini yang berat juga buat kita,” ujar Anton kepada Bisnis, Senin (13/2/2023).
Dia mengatakan, pelaku usaha terus berupaya melakukan efisiensi dengan tren penurunan produksi yang diakibatkan permintaan berkurang.
“Tapi ini kan sementara, ada batasannya. Sehingga kalau memang berat PHK itu adalah pilihan terakhir,” tutur Anton.
Lebih lanjut, Anton berharap agar pemerintah mengeluarkan kebijakan yang sesuai fakta di lapangan. Misalnya, kata dia, Kemnaker masih enggan menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan terkait PHK.
Catatan BPJS Ketenagakerjaan sendiri mencatat ada 919.000 pekerja yang mencairkan jaminan hari tuanya. Namun, Kementerian Ketenagakerjaan hanya mengklaim pekerja yang terkena PHK hanya 25.000 pekerja.
BACA JUGA: Final Piala Dunia U-20 Digelar di Solo, Gibran: Solo Selalu Sukses Jadi Tuan Rumah
“Terserah pemerintah yah itu. Karena begini, tidak bisa orang mencairkan tunjangan hari tua, hanya dengan alasan saya PHK, tapi kan harus menyerahkan dokumen-dokumen. Sampai dengan Oktober 2022 ada 1,6 juta lebih orang mengundurkan diri. Tapi seringkali yang mengundurkan diri itu kan kehilangan pekerjaan,” ujar Anton.
Sebelumnya, sepanjang 2022 Indonesia dihadapkan pada fenomena badai PHK, tidak hanya sektor manufaktor, melainkan juga sektor startup. Tantangan bisnis yang terjadi belakangan dan pelemahan ekonomi global membuat lebih dari 20 perusahaan besar mengurangi karyawan. Terbaru e-commerce JD.ID mengumumkan PHK menimpa 30 persen atau sekitar 200-an karyawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement