Advertisement
Turki Tetapkan 113 Tersangka yang Bertanggungjawab Runtuhnya Bangunan Akibat Gempa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 113 tersangka sejauh ini telah diidentifikasi bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dari ribuan yang runtuh di 10 provinsi yang terkena dampak gempa pada Senin (6/2/2023).
Turki telah memutuskan untuk menyelidiki secara menyeluruh siapapun yang dicurigai bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan pasca gempa bumi di negara itu.
Advertisement
"Perintah penahanan telah dikeluarkan untuk 113 orang itu," katanya pada Sabtu (11/2/2023) malam, seperti dilansir dari Reuters, Senin (13/2/2023).
BACA JUGA : Update! Korban Tewas Akibat Gempa Turki Capai 24.150 Orang
Sementara itu, Menteri Kehakiman Turki telah berkomitmrn untuk menghukum siapapun yang bertanggung jawab dan jaksa telah mulai mengumpulkan sampel bangunan sebagai bukti yang digunakan dalam konstruksi perkara.
“Kami akan menindaklanjuti ini dengan cermat sampai proses peradilan yang diperlukan selesai, terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menyebabkan kematian dan luka-luka," lanjutnya.
Sementara itu, gempa kuat di Turki telah meruntuhkan banyak bangunan. Ini membuat para korban, pakar, dan orang-orang di negara itu menyalahkan konstruksi yang buruk terlihat dari tingkat kerusakan di negara itu.
Menteri Lingkungan Hidup, Murat Kurum mengatakan bahwa berdasarkan penilaian terhadap lebih dari 170.000 bangunan, 24.921 bangunan di seluruh wilayah telah runtuh atau rusak berat.
Tim penyelamat masih mencari korban selamat di reruntuhan 6 hari pasca bencana, yang melanda sebagian Suriah dan Turki. Korban tewas telah melampaui 33.000 dan diperkirakan akan terus meningkat.
Partai oposisi menuduh pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak menegakkan peraturan bangunan, dan salah membelanjakan pajak khusus yang dikenakan setelah gempa bumi besar terakhir pada tahun 1999 untuk membuat bangunan lebih tahan terhadap gempa.
Berdasarkan laporan dari kantor berita milik negara Anadolu, kejaksaan negara bagian di Adana memerintahkan penangkapan 62 orang dalam penyelidikan atas bangunan yang runtuh, sedangkan kejaksaan menuntut penangkapan 33 orang di Diyarbakir karena alasan yang sama.
BACA JUGA : Penerbangan Jogja-Turki Perbesar Potensi DIY Kembangkan
Laporan lainnya mengungkap bahwa 8 orang telah ditangkap di Sanliurfa dan 4 di Osmaniye sehubungan dengan bangunan yang hancur yang diyakini memiliki kesalahan, seperti tiang yang dipindahkan.
Polisi menahan pengembang satu kompleks perumahan yang runtuh di Antakya di Bandara Istanbul saat dia bersiap untuk naik pesawat ke Montenegro pada Jumat (10/2/2023) malam. Dia secara resmi ditangkap pada Sabtu (11/2/2023).
Kompleks perumahan 12 lantai kelas atas selesai satu dekade lalu dan terdiri dari 249 apartemen. Adapun hingga kini belum ada informasi mengenai korban jiwa di gedung tersebut.
Pria yang ditangkap itu mengatakan kepada jaksa bahwa dia tidak tahu kompleks itu runtuh dan keinginannya untuk pergi ke Montenegro tidak ada hubungannya dengan runtuhnya bangunan.
"Kami memenuhi semua prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang, semua lisensi diperoleh,” katanya.
Sementara itu, Erdogan mengakui bahwa sebelumnya tanggapan awal atas bencana gempa bumi di Turki terhambat oleh kerusakan yang luas. Dia mengatakan daerah yang paling parah terkena dampak gempa yaitu sepanjang 500 km (310 mil) dan merupakan rumah bagi 13,5 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Proliga 2024 Siap Digelar, Begini Cara Beli Tiket Promo di Aplikasi PLN Mobile
- 3 Ahli Waris Buruh Boyolali Dapat Santunan Kematian, Ada yang Terima Rp289 Juta
- Candi Elektronik BIG SALE Discount Up to 70% di Atrium Solo Paragon Mall
- Demo Hari Buruh di DPRD Jateng Diwarnai Kericuhan, Sejumlah Mahasiswa Terluka
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Masih Dalam Proses Pembentukan, Segini Honor PPK, PPS dan Panwascam untuk Pilkada Sleman
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka
- Kualitas Pelayanan Publik Meningkat, Pj Gubernur Jateng Raih Anugrah Inovasi Pembangunan Terpuji
- Polisi Kerahkan Ribuan Personel untuk Amankan Peringatan Hari Buruh
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1 Kilogram Sabu dan Ratusan Butir Ekstasi di Wilayah Perbatasan
- Badan Geologi Ungkap Kegempaan Gunung Ibu Meningkat Signifikan
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
Advertisement
Advertisement