Advertisement
Termasuk Jepang, Inilah Negara yang Bayar Warganya untuk Punya Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jika Indonesia dan beberapa negara memiliki masalah penduduk yang padat, justru sejumlah negara rela membayar orang-orang yang mau punya anak akibat krisis demografi.
BACA JUGA: Tak Ada Resesi Seks di Indonesia
Advertisement
Seiring menuanya populasi penduduk dan angka kelahiran yang rendah, tentu ini akan membebani perekonomian suatu negara, karena kurangnya penduduk generasi muda serta usia produktif yang menjadi motor penggerak roda perekonomian.
Lantas, mana saja negara yang sudah menyiapkan tunjangan khusus bagi siapa pun yang berniat memiliki momongan? Berikut ulasannya:
1. Jepang
Banyak faktor yang menyebabkan populasi Jepang menurun tiap tahunnya. Namun, peningkatan terbesar ditemukan di daerah yang telah menerapkan insentif uang tunai serupa untuk memiliki anak.
Salah satu kota bernama Ama di pulau Nakanoshima, orang tua dibayar US$940 atau setara dengan Rp14,2 juta untuk anak pertama mereka, bahkan nominal tersebut kian meninggi, utamanya ketika sang Ibu melahirkan anak keempat, di mana negara rela membayar hingga US$9.600 atau setara dengan Rp145,6 juta.
2. Singapura
Singapura memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia, yang telah diupayakan untuk ditingkatkan selama beberapa dekade.
Apalagi, ketika terjadi pandemi Covid-19, pemerintah yang khawatir warganya menunda menjadi orang tua akibat berjuang dengan tekanan keuangan dan PHK, maka guna mendorong minat penduduk, maka pemerintah Singapura rela membayar warganya sebesar 8.000 dolar singapura atau setara dengan Rp90,7 juta untuk bayi pertama dan 10.000 dolar singapura atau setara dengan Rp113,4 juta untuk bayi ketiga
Tidak hanya itu saja, nantinya para orang tua pun menerima bonus tumbuh kembang anak hingga 6.000 dolar singapura atau setara dengan Rp68,06 juta.
3. Luksemburg
Luksemburg yang berada di sebelah barat laut daratan Eropa, ternyata memiliki tingkat kelahiran tahunan hanya 6.000, atas hal itu negara ini pun sampai rela membayar 1.800 euro atau setara dengan Rp29,1 juta.
Tunjangan persalinan nantinya dibayarkan dalam tiga kali cicilan, yaitu ketika sebelum kelahiran, saat lahir.
Nantinya, tunjangan ini dibayarkan jika anak dibesarkan terus menerus di Luxembourg sejak lahir. Itu juga dibayar jika salah satu dari kedua orang tua bekerja di Luksemburg atau berafiliasi dengannya sejak anak lahir sampai dia berusia 2 tahun. Selain itu, anak harus menjalani 6 kali pemeriksaan oleh dokter hingga usia 2 tahun.
4. Finlandia
Di kota kecil Lestijarvi, hanya satu anak yang lahir per tahun hingga tahun 2013. Alhasil, sejak itu pejabat setempat menerapkan bonus bayi. Sekarang dengan setiap bayi yang lahir, keluarga mendapat 10.000 euro atau setara dengan Rp181,6 juta.
5. Estonia
Negara yang terletak di benua Eropa ini memiliki kebijakan membayar warganya yang berniat memiliki momongan. Pasalnya, populasi penduduk di sana hanyalah 1,3 juta orang.
Nantinya, selain diberikan cuti hamil berbayar selama setahun, beberapa tunjangan persalinan yang didapat pada saat kelahiran seorang anak sebesar 320 euro atau setara dengan Rp5,1 juta yang bisa dicairkan sebelum anak berusia enam bulan.
6. Prancis
Melansir dari We Forum, Prancis membelanjakan lebih banyak uang publik untuk keluarga daripada negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) lainnya – dan dengan keuntungan yang terkait dengan sistem pajak, semakin besar keluarga, semakin rendah tingkat pendapatan kena pajak.
Di samping tunjangan anak bulanan dan tempat penitipan anak yang disubsidi negara, Prancis memberi orang tua US$1.000 atau setara dengan Rp15,1 juta untuk 'hibah kelahiran' untuk bayi baru.
7. Italia
Negara yang turut membayar warganya untuk punya anak adalah Italia, di mana bagi keluarga yang memiliki anak yang baru lahir, diadopsi atau dalam pengasuhan pra-adopsi akan diberikan sejumlah intensif.
Salah satunya provinsi Trento, di mana pada 2023 ini mereka memulai program sebesar 5.000 euro atau setara dengan Rp80,9 juta yang dibagikan kepada keluarga yang memiliki lebih dari dua anak untuk mendukung terciptanya keluarga besar di sana.
8. Korea Selatan
Melansir dari Bloomberg, Korea Selatan memiliki tingkat kesuburan 0,84, terendah di dunia. Alhasil, untuk mendorong lebih banyak kelahiran, Korea Selatan pun memberikan setiap keluarga dengan anak yang baru lahir berupa tunjangan bulanan sebesar 1 juta won atau US$740 yang berkisar Rp11,2 juta pada 2023 ini.
Bahkan, menurut Insider, Seoul sudah lebih dulu meluncurkan skema voucher tunai baru untuk mensubsidi biaya memiliki anak dengan memberikan voucher tunai senilai US$1.650 atau setara dengan Rp25,03 kepada orang tua untuk setiap bayi yang lahir pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
- Rafael Nadal dan Daniil Medvedev Berpeluang Ketemu di AFP Masters Roma
- PSIK Lolos ke 32 Besar Liga 3 Nasional jika Menang Lawan Persedikab Besok Sore
- KPK Tahan Gus Muhdlor terkait Kasus Korupsi, Subandi Jadi Plt Bupati Sidoarjo
- Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Alami Depresi, Proses Hukum Tunggu Observasi
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 80 Persen, Istana Negara 67 Persen
Advertisement
Advertisement