Advertisement
Termasuk DIY, BMKG: Hujan Lebat Berangin dan Disertai Petir Berpeluang Terjadi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Senin (1/5/2023) berpeluang meliputi sejumlah daerah di Indonesia menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA: Musim Kemarau 2023 Berlangsung April-Oktober, Ini Penjelasan BMKG
Advertisement
Menurut siaran informasi BMKG, hujan lebat dengan curah hujan lebih dari 50 mm per hari berpotensi terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten.
Bagian wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga diprakirakan menghadapi kondisi cuaca serupa.
Hujan yang dapat disertai kilat/petir berpeluang terjadi di bagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Selain itu, angin kencang berpeluang meliputi bagian wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.
BMKG mengingatkan bahwa banjir dapat terjadi di daerah-daerah yang menghadapi potensi hujan seperti Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua.
Peningkatan potensi hujan di bagian wilayah Indonesia, menurut BMKG, antara lain dipengaruhi oleh kehadiran sirkulasi siklonik serta daerah konvergensi/konfluensi.
BMKG menyampaikan bahwa sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan selatan Jawa Barat dan Samudra Pasifik utara Halmahera membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di sebagian Jawa, Samudra Hindia selatan Banten-Jawa Barat, dan Maluku Utara.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Jambi hingga Sumatera Selatan, Sulawesi bagian utara, Papua Barat, dan Papua.
Sementara itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa dan Samudra Pasifik timur Filipina.
Kehadiran sirkulasi siklonik serta daerah konvergensi/konfluensi dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar area sirkulasi siklonik dan sepanjang daerah konvergensi/konfluensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement