Advertisement
Cek Spesifikasi Drone Shahed-136 Milik Rusia, Paling Banyak Jatuh di Ukraina
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim telah menembak jatuh sebanyak 10 drone milik Rusia pada Sabtu (6/5/2023). Dalam serangan balasan Rusia, drone paling banyak yang berhasil dihancurkan Ukraina adalah lima drone Shahed-136/131.
Berdasarkan laporan The Kyiv Independent sebanyak 10 drone Rusia itu adalah lima drone Shahed-136/131 buatan Iran, satu Kub, satu Lancet, dan dua Drone Zala.
Advertisement
BACA JUGA: Rusia Tuding Ukraina Dalang Penyerangan Drone ke Kediaman Putin
Sementara berdasarkan laporan terbaru pada Sabtu (6/5/2023), selama 24 jam terakhir, Rusia telah meluncurkan delapan rudal, 49 serangan udara, dan 82 serangan MLRS terhadap Ukraina. Angkatan Udara Ukraina membalas dengan 10 serangan di area konsentrasi pasukan dan peralatan Rusia dan mencegat 10 drone dari berbagai jenis.
Spesifikasi Drone Shahed-136
Drone Shahed-136 secara resmi beroperasi sejak 2021, dikembangkan oleh HESA. Pada intinya, drone ini dirancang untuk menyerang target darat dari jarak jauh.
Shahed-136 diklaim dihargai relatif murah dapat ditembakkan secara berlipat ganda dari rak peluncuran (dalam batch lima ke atas) dan dirancang untuk menghindari pertahanan udara dan membombardir target darat, memusnahkan sumber daya pertahanan udara selama serangan.
Adapun desain Shahed-136 ini memiliki bentuk sayap delta yang dipotong, dengan badan pesawat tengah menyatu dengan sayap dan menstabilkan kemudi di ujungnya.
Bagian hidung berisi hulu ledak seberat 40 kilogram (88 lb), seberat peluru artileri M107. Mesin duduk di bagian belakang badan pesawat dan menggerakkan baling-baling dua bilah dalam pengaturan "pendorong".
Drone ini memiliki panjang 3,5 meter (11 kaki) dengan lebar sayap 2,5 meter (8,2 kaki), terbang dengan kecepatan lebih dari 185 kilometer per jam (115 mph), dan beratnya sekitar 200 kilogram (440 lb).
BACA JUGA: Rusia Klaim Berhasil Pukul Mundur Serangan Ukraina
Kisaran terbangnya diperkirakan antara 1.800 dan 2.500 kilometer (1.100 dan 1.600 mil) memberikan kemampuan jangkauan yang luas.
Dalam konfigurasi dasarnya, drone ini tidak dikendalikan dari jarak jauh, tidak menampilkan visi komputer dan sebagian besar bergantung pada pemosisian global tingkat konsumen (GPS terintegrasi, Gailileo, Beidou, dan GLONASS) untuk menemukan target.
Namun rancangan Shahed-136 ini tidak efisien terhadap target yang bergerak. Sementara pesawat tak berawak sebagian besar tidak dapat menghancurkan sistem pertahanan udara (yang menembak jatuh terlebih dahulu), hal itu menguras amunisi.
Drone diluncurkan hampir secara horizontal dengan sudut sedikit ke atas dan dibantu pada fase awal penerbangan dengan bantuan peluncuran roket (RATO).
Shahed 136 secara visual mirip dengan Shahed 131 yang lebih kecil, perbedaan utamanya terletak pada stabilisator ujung sayapnya yang memanjang ke atas dibandingkan dengan Shahed 131 yang kebawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
Advertisement
Polres dan Pemkab Bantul Gelar Nobar Piala Asia, Panitia: Sudah Izin MNC
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Konferensi Pariwisata PBB Digelar di Bali, Sandiaga: Positif untuk Indonesia
- UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
- Sandiaga Angkat Bicara Terkait Syuting Film Artis Korea di Bali yang Terkendala Imigrasi
- Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku di World Book Day 2024
- Ungkap Praktik Mafia Tanah, Ini Solusi yang Ditawarkan AHY
- Kementan Kawal Sistem Pompanisasi Lahan Pertanian Atasi Dampak El Nino
- 12 Pesawat Tempur China Terbang Rendah di Wilayah Taiwan
Advertisement
Advertisement