Advertisement
Grace Tahir Dipanggil KPK Bukan untuk Kasus Pencucian Uang Rafael Alun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Grace Tahir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, Kamis (10/5/2023), bersama dengan dua orang saksi lainnya dari pihak swasta. Penyidik mendalami pengetahuan Direktur Utama PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) itu terkait dengan penggunaan uang Rafael, yang diduga berasal dari gratifikasi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anak konglomerat pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir, Grace Dewi Riady atau Grace Tahir ini sebagai saksi dari kasus dugaan pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
Advertisement
Seperti diketahui, saat ini Rafael Alun tidak hanya ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi, namun juga dugaan pencucian uang. KPK menduga ayah Mario Dandy itu menyembunyikan atau menyamarkan hartanya yang berasal dari gratifikasi pemeriksaan pajak selama 12 tahun.
"Ketiga saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait adanya dugaan penggunaan uang RAT [Rafael Alun Trisambodo] yang berasal dari berbagai pihak," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Jumat (12/5/2023).
Sebelumnya, Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur juga mengatakan bahwa pemanggilan Grace bukan untuk kasus gratifikasi Rafael Alun. Pemanggilan anak konglomerat itu terkait dengan dugaan pencucian uang Rafael.
"Terkait dengan pemeriksaan saudara GT [Grace Tahir] itu memang terkait perkaranya RAT. Jadi itu memang masih kita sedang menelusuri perkaranya TPPU. Jadi ini terkait dengan masalah aliran dana lain-lainnya," ucap Asep.
BACA JUGA: Tembakau Disamakan dengan Narkotika di RUU Kesehatan, Bupati Temanggung Protes
Namun demikian, Jenderal polisi bintang satu itu belum membeberkan detil terkait dengan apa yang didalami dari Grace mengenai pencucian uang Rafael.
"Ini kan masalah TPPU, di mana [adanya dugaan] mengalihkan, menempatkan hasil tindak pidana korupsi. Ini yang sedang kita dalami apakah suatu barang yang ada di sana merupakan hasil tindak pidana korupsi atau bukan," jelas Asep.
Di sisi lain, saat ini bukti pencucian yang Rafael diduga masih berjumlah puluhan miliar. Namun, lembaga antikorupsi tak menutup kemungkinan jumlah tersebut bakal bertambah seiring dengan jalannya proses penyidikan.
Untuk diketahui, KPK sebelumnya menetapkan Rafael sebagai tersangka gratifikasi pemeriksaan pajak di Ditjen Pajak Kemenkeu selama 2011-2023. Usai menjadi tersangka kasus tersebut, KPK kembali menetapkan Rafael sebagai tersangka pencucian uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
Advertisement
Ada Gunung Menyerupai Piramida di China Bikin Heboh Warganet, Begini Penjelasan Ahli
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Korupsi Investasi Fiktif di Taspen Capai Rp1 Triliun, KPK Mencekal Sejumlah Pejabat
- Larang Umrah Backpacker, Menteri Haji Saudi Tegaskan Penggunaan Visa Resmi
- Peringatan May Day, Ini Kata-kata Ucapan Hari Buruh 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Gim Free Fire Ada Unsur Kekerasan, Kominfo Minta Pertimbangan KPAI Terkait Wacana Pemblokiran
- Jokowi Sebut Mafia Tanah Sudah Berkurang, Ini Alasannya
- Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka
Advertisement
Advertisement