Advertisement
Dua Kantor Layanan Kesehatan Haji Disiapkan di Madinah dan Mekkah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah telah menyiapkan dua kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI) baik di Madinah maupun Mekkah. Tujuannya agar seluruh jamaah calon haji dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai tuntunan, tidak terkendala masalah kesehatan.
"KKHI Mekkah lokasinya sangat strategis yakni di dekat Masjidil Haram, Mina, dan jalan menuju Arafah. Biasanya pada saat puncak ibadah haji sekitar 5 sampai dengan 9 dzulhijjah, KKHI Mekkah sudah dipenuhi oleh peserta calon haji yang mulai kelelahan dan jatuh sakit,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo, dalam keterangan pers, di Madinah, dikutip Selasa (23/5/2023).
Dua KKHI yang beroperasi selama penyelenggaraan ibadah haji tersebut, untuk di wilayah Mekkah berlokasi di Aziziyah Janubiyah, sedangkan KKHI Madinah berlokasi di Al Arid.
KKHI merupakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia dengan jenis pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, emergency, intensive/high care unit, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.
KKHI Makkah memiliki kapasitas 257 tempat tidur yang terdiri dari 223 tempat tidur (TT) rawat inap, 10 TT ICU, dan 24 TT IGD. Selain itu KKHI Mekkah juga dilengkapi dengan poliklinik gigi dan rehabilitasi medik, laboratorium, pelayanan kefarmasian, serta sarana pendukung seperti Ruang Operasi, USG, EKG, Echocardiografi, dan tiga unit ambulans gawat darurat.
BACA JUGA: Sah! Kouta Haji DIY Tahun Ini Ditetapkan 3.147 Orang
Advertisement
Untuk menghadapi puncak ibadah haji, KKHI Mekkah juga dilengkapi dengan pelayanan spesialis seperti penyakit dalam, paru, jantung dan pembuluh darah, saraf, jiwa, bedah, anastesi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan kedokteran penerbangan.
Sementara KKHI Madinah dengan skala lebih lebih kecil dibandingkan Mekkah, memiliki kapasitas 69 TT yang terdiri dari 10 TT Instalasi Gawat Darurat (IGD), tujuh TT Intensive Care Unit (ICU), dua TT Isolasi, 43 TT Rawat Inap, dan tujuh TT psikiatri.
KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poli gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.
"Walaupun KKHI Madinah skalanya lebih kecil daripada KKHI Mekkah, namun tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis,” jelas Kapus Liliek.
BACA JUGA: Ribuan Calon Jemaah Haji Sleman Mulai Ikuti Bimbingan Manasik
Pelayanan spesialis yang dimiliki KKHI Madinah yaitu anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru, saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa.
Seluruh pelayanan kesehatan tersebut, tambahnya, merupakan salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah asal Indonesia.
“Harapannya adalah jamaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement