Advertisement
Beredar File APK Bisa Meretas Ponsel Android dan Mencuri Data Penting, Ini Cara Menghidarinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Aksi peretasan ponsel kian marak. Baru-baru ini India menemukan ada malware Android yang bisa meretas isi data ponsel dan melangkahi sistem antivirus.
Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT-IN) telah mengeluarkan peringatan tentang Daam, yang dikatakannya sebagai malware Android yang 'mampu mencuri data sensitif, dengan cara mem-bypass program antivirus, dan menyebarkan ransomware pada perangkat yang ditargetkan.
Advertisement
Dilansir dari HindustanTimes, Senin (29/5/2023), menurut CERT-IN, badan pusat yang menanggapi insiden terkait keamanan komputer, Daam berkomunikasi dengan berbagai file APK Android untuk mengakses ponsel. Didistribusikan melalui situs web pihak ketiga, dia mengenkripsi file di ponsel melalui algoritme enkripsi AES.
BACA JUGA: 13 Ruas Tol Baru Ditargetkan Beroperasi pada Akhir 2023
Setelah itu, file-file akan dihapus dari penyimpanan lokal; hanya file yang dienkripsi yang tertinggal, dan dengan ekstensi .enc dan readme_now.txt, catatan tebusan.
Dengan cara apa saja Daam dapat memengaruhi perangkat?
Malware ini, menurut lembaga tersebut, mampu meretas rekaman panggilan dan kontak; mendapatkan akses ke kamera, mengubah kata sandi, mengambil tangkapan layar, mencuri SMS, mengunduh/mengunggah file, dan banyak lagi.
Bagaimana cara menghindari Daam? CERT-IN memberikan rekomendasi berikut ini untuk menjaga perangkat tetap aman dari Daam.
- Unduh hanya dari toko aplikasi resmi untuk mengurangi risiko aplikasi yang berpotensi berbahaya.
- Selalu tinjau detail aplikasi, ulasan pengguna sebelum mengunduhnya; juga, berikan hanya izin yang relevan dengan tujuan aplikasi.
- Instal pembaruan Android jika tersedia, dan hanya dari vendor perangkat Android.
- Jangan menjelajahi situs web yang tidak tepercaya atau mengikuti tautan yang tidak tepercaya.
- Menginstal dan memelihara perangkat lunak anti-virus dan antispyware yang telah diperbarui.
- Waspada jika Anda melihat nomor ponsel yang tidak terlihat seperti nomor ponsel asli/biasa.
- Jangan langsung mengklik tautan yang diberikan dalam sebuah pesan; lakukan riset terlebih dahulu.
- Klik hanya URL yang dengan jelas menunjukkan domain situs web; berhati-hatilah dengan URL yang disingkat, terutama yang melibatkan bit.ly dan tinyurl.
- Gunakan alat penelusuran yang aman, alat penyaringan di antivirus, firewall, dan layanan penyaringan.
- Sebelum memberikan informasi sensitif apa pun, perhatikan sertifikat enkripsi yang valid dengan memeriksa kunci hijau di bilah alamat browser.
- Jika ada aktivitas yang 'tidak biasa' di rekening bank pengguna, hal yang sama harus segera dilaporkan ke bank yang bersangkutan. (Sumber: Bisins.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
- Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
- Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
- Heboh Efek Samping AstraZeneca Sebabkan TTS, Begini Respon Menteri Kesehatan
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
Advertisement
Advertisement