Advertisement
Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Ribuan umat Buddha memadati pelataran Candi Sewu, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah untuk mengikuti ritual Waisak, Minggu (4/6/2023).
BACA JUGA: Perayaan Waisak di Jogja Digelar Sederhana
Advertisement
Umat yang berdatangan berasal dari berbagai wilayah terutama Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Prosesi diawali dengan penyakralan altar dilanjutkan prosesi persembahan sarana puja dengan berjalan kaki dari Candi Lumbung menuju pelataran Candi Sewu sejauh 500 meter. Iring-iringan diikuti drumben, pembawa bendera Merah Putih, bendera Buddhis.
Kemudian pembawa obor api alam, pembawa sarana puja yakni pembawa amisa puja berupa lilin, air, bunga, buah, manisan, pembawa payung, gunungan tumpeng, gunungan hasil bumi, serta anggota Sangha.
Seusai prosesi sarana puja, umat Buddha mengikuti pradaksina mengelilingi Candi Sewu sebanyak satu kali yang dipimpin anggota Sangha. Setelah itu, mereka mengikuti ritual lainnya dengan puja bakti dan meditasi menyambut detik-detik Waisak di Candi Sewu, Klaten.
Panitia Waisak Candi Sewu, Daddy Padamsa, mengatakan ada sekitar 3.000 umat yang ikut Waisak dan datang dari berbagai wilayah terutama Jateng dan DIY.
“Selain itu ada dari Pekanbaru, Lampung, serta Jawa Barat terutama Bogor,” jelas Daddy saat ditemui Solopos.com-Jaringan Harianjogja.com di sela kegiatan.
Daddy mengatakan pada pradaksina tahun ini, umat hanya satu kali mengeliling Candi Sewu dari biasanya tiga kali. Hal itu dilakukan lantaran mempertimbangkan waktu serta kondisi cuaca yang panas. Daddy menjelaskan tema Waisak tahun ini yakni Harmonis Masyarakatnya Damai Negaranya.
“Harapan kami bahwa kalau bisa hidup harmonis otomatis negara itu damai. Untuk menjadi harmonis otomatis dimulai dari komunitas terkecil dari keluarga maupun agama. Kalau bisa terbentuk sinergi yang harmonis niscaya bangsa akan damai,” kata Daddy.
Tema itu penting untuk diangkat tahun ini apalagi pada 2024 akan ada Pemilu yang riskan terjadi benturan kepentingan. “Harapan kami ke depan di tahun yang sangat riskan terjadi benturan kepentingan, harapan kami semua bisa dalam harmonis dan negara damai,” ungkap dia.
Salah satu penganut Buddha dari Jogja, Fuji, 31, mengaku datang berombongan menumpang satu bus. Baru tahun ini Fuji mengikuti Waisak di Candi Sewu, Klaten. “Biasanya di vihara. Jelas ini lebih ramai dan meriah. Apalagi tahun lalu masih ada pembatasan, tidak semua umat bisa ke sini,” kata Fuji.
Fuji juga berharap kedamaian bisa terus terjaga. Dia juga berharap ke depan Umat Buddha bisa lebih mudah melaksanakan ibadah ke candi. “Candi-candi besar untuk perizinan ibadah besar dimudahkan. Untuk candi-candi yang kecil masih cukup susah. Harapannya karena sebagai tempat ibadah, kalau bisa lebih dimudahkan,” kata Fuji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Peringati Hari Buruh, Bupati Sleman Kustini Ajak Ribuan Buruh Jalan Sehat
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka
- Kualitas Pelayanan Publik Meningkat, Pj Gubernur Jateng Raih Anugrah Inovasi Pembangunan Terpuji
- Polisi Kerahkan Ribuan Personel untuk Amankan Peringatan Hari Buruh
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1 Kilogram Sabu dan Ratusan Butir Ekstasi di Wilayah Perbatasan
- Badan Geologi Ungkap Kegempaan Gunung Ibu Meningkat Signifikan
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
Advertisement
Advertisement