Advertisement
Musim Kemarau, Ratusan Warga di Lereng Merapi Krisis Air Bersih
Advertisement
Solopos.com, KLATEN—Ratusan warga yang berada di lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten, mulai krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
Pemerintah desa setempat mengajukan permintaan bantuan air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten telah mengirimkan bantuan dua tangki air bersih ke desa tersebut pada Kamis (8/6/2023). Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan dropping air bersih yang menyasar ke Desa Tlogowatu baru kali pertama selama memasuki kemarau ini.
Advertisement
Hingga kini, BPBD Klaten baru menerima pengajuan permintaan dropping air bersih dari Desa Tlogowatu. “Sasarannya ke Dukuh Narum Kidul, RT 005/RW 007, dan Dukuh Sidomuluk sesuai permintaan Kades melalui surat ke BPBD Klaten,” kata Nur Tjahjono, Kamis.
Nur Tjahjono mengatakan penyaluran air bersih ke wilayah lereng Merapi di Klaten itu diarahkan ke fasilitas umum di desa setempat. “Nanti perangkat desa mengarahkan kepada warga yang ingin mengambil air bersih secara bersama-sama,” kata Nur Tjahjono.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan ada lima truk tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter yang disiapkan BPBD untuk menyalurkan bantuan air bersih ke berbagai wilayah yang membutuhkan.
Pemkab menyiapkan anggaran sekitar Rp350 juta dengan asumsi bisa digunakan untuk dropping air bersih sebanyak 400 rit. Ditemui sebelumnya, Kades Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Suprat Widoyo, mengatakan krisis air bersih pada kemarau ini mulai terjadi sejak akhir Mei 2023.
BACA JUGA: Kejagung Sita Tanah Seluas 11,7 Hektare Milik Johnny G. Plate
Menindaklanjuti kondisi itu, pemerintah desa setempat mengajukan bantuan air bersih ke BPBD. Bantuan diarahkan ke bak-bak penampungan air bersih yang digunakan untuk umum sebanyak 30 unit dan tersebar di setiap wilayah RT di Tlogowatu.
“Ada sekitar 800 keluarga yang mulai mengalami krisis air bersih,” ungkap dia. Suprat mengatakan warga mulai beli air bersih dengan harga rata-rata Rp170.000-Rp200.000 per tangki.
Itu pun warga harus mengantre. “Karena armada tangki juga terbatas, kemudian sumurnya [untuk mengisi air bersih ke tangki] juga harus antre. Antrenya itu tergantung, bisa satu atau dua hari,” ungkap dia.
Tlogowatu merupakan salah satu desa di lereng Gunung Merapi yang menjadi langganan krisis air bersih setiap kemarau tiba. Soal sumber air bersih di Tlogowatu, Suprat mengatakan dari 10 RW hanya ada satu sumber air bersih berupa sumur dalam yang hanya mencukupi untuk satu wilayah RW.
“Yang menikmati sumur dalam itu satu RW. Itu saja yang satu RT warganya harus mengambil air [tidak bisa tersalur langsung ke rumah] karena tempatnya agak tinggi,” jelas Suprat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Tingkatkan Long Stay Wisatawan, Dispar Gunungkidul Gelar Beach Run
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
Advertisement
Advertisement