Advertisement

AS hingga Eropa dalam Ancaman Gelombang Panas

M. Nurhadi Pratomo
Senin, 17 Juli 2023 - 07:27 WIB
Sunartono
AS hingga Eropa dalam Ancaman Gelombang Panas Danau yang hampir kering di Besse-sur-Issole saat Prancis menghadapi musim dingin yang kering sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kekeringan dan pembatasan air di musim panas, 2 Maret 2023 - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Gelombang panas ekstrem tengah melanda wilayah Amerika Serikat hingga Eropa pada musim panas 2023.

Seperti dilaporkan Bloomberg Minggu (16/7/2023) waktu setempat, hampir 25 persen penduduk Amerika Serikat (AS) kini tengah menghadapi suhu tinggi dengan tidak ada tanda-tanda mereda dalam waktu dekat. Kondisi ini telah membebani jaringan listrik dan meningkatkan risiko kesehatan di Negeri Paman Sam.

Advertisement

The National Weather Service mengatakan sekitar 46 juta orang dari California hingga Texas, Oklahoma, dan Arkansas berada di bawah peringatan panas berlebihan. Sedangkan, 36 juta orang dalam kondisi yang tidak terlalu parah tetapi sangat tidak nyaman.

Adapun, gelombang panas ekstrem yang menerpa wilayah selatan AS diprediksi masih akan berlanjut pada pekan depan.

Dari Benua Biru, gelombang panas juga menghantam dan berpotensi menjadikan 2023 sebagai musim panas terpanas yang pernah ada.

Negara-negara Eropa di bagian selatan telah merasakan kebakaran hutan dan badai petir yang hebat. Suhu diperkirakan akan melewati 40 derajat celcius lebih.

Bahkan, Kementerian Kesehatan Italia telah mengeluarkan peringatan darurat untuk 16 kota termasuk Roma, Florence, dan Palermo pada Minggu (16/7/2023). Mereka merekomendasikan agar orang menghindari sinar matahari langsung pada jam-jam terpanas.

Bloomberg melaporkan perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi cuaca ekstrim di bumi belahan utara pada musim panas 2023. Kondisi ini telah menciptakan panas yang menyengat dari China hingga Texas serta banjir yang menghantam New York dan Delhi.

Maxar memprediksi temperatur di atas normal masih akan bertahan di sebagian besar wilayah Eropa Selatan. Sedangkan, wilayah Balkan akan merasakan gelombang panas di bawah 40 derajat celcius.

Sebaliknya, wilayah Britania Raya dan Nordik akan merasakan cuaca lebih dingin 10 hari ke depan. Sebelumnya, wilayah Britania Raya mencetak rekor suhu paling panas pada Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kabar Duka, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Bantul
| Senin, 06 Mei 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement