Advertisement
Ikuti Indonesia, Malaysia Setop Impor Sapi dan Kerbau Hidup dari Australia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Malaysia untuk sementara waktu menghentikan impor sapi dan kerbau hidup asal Australia.
Langkah ini dilakukan beberapa hari setelah Indonesia menangguhkan impor usai ditemukannya penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh virus lumpy skin disease (LSD).
Advertisement
Menyusul adanya penghentian tersebut, Kepala Petugas Hewan Australia, Mark Schipp, sudah berkomunikasi dengan pihak Malaysia untuk mencabut kebijakan tersebut dan meyakinkan mereka bahwa Australia bebas dari LSD.
BACA JUGA: Imbas Temuan LSD, RI Setop Impor Sapi Hidup Australia
“Australia segera berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Malaysia untuk mencabut pembatasan sambil memastikan Australia bebas dari penyakit tersebut,” kata Mark, mengutip Reuters, Jumat (11/8/2023).
Mark sendiri memaklumi keputusan yang diambil Negeri Jiran atas saran Indonesia yang tidak menerima sapi dari empat perusahaan ekspor tertentu, menyusul terdeteksinya LSD pada sapi Australia yang diekspor setelah mereka tiba dan menghabiskan waktu di Indonesia.
Mark mengatakan, pihaknya sedang bekerja untuk menyelesaikan penyelidikan status kesehatan ternak yang terdampak.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sebagai pasar terbesar ekspor sapi hidup Australia, melakukan pembatasan sapi hidup dari empat perusahaan ekspor.
“Indonesia telah menghentikan impor sapi hidup dari empat fasilitas Australia setelah penyakit LSD terdeteksi pada sebagian kecil sapi, beberapa saat setelah tiba [di Indonesia],” demikian pernyataan pemerintah Australia beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, mengatakan, penangguhan impor dilakukan selama 60 hari sejak Barantan mengirim surat kepada otoritas Australia pada 12 Juli 2023.
Bambang mengungkapkan, baik Australia maupun Indonesia akan melakukan pendalaman selama waktu tersebut untuk menemukan penyebab dan sumber pasti LSD pada 13 ekspor sapi impor Australia.
“Kalau hasilnya negatif maka akan diteruskan impornya, kalau positif kita hentikan,” jelas Bambang di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (1/8/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Bukit Menoreh Daerah Epidemi Malaria, Pasca-Pandemi Covid Banyak Temuan Kasus
- Syarat Terlalu Berat, Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen
- ACE Hardware Beri Diskon dan Cashback untuk Upgrade Perlengkapan Rumah
- Joss, Perusahaan Climate Tech Indonesia, Jejakin Raih Pendanaan Rp43,4 Miliar
Berita Pilihan
- Jumlah Penebusan Pupuk Subsidi Menurun Diduga Akibat Aplikasi I-Pubers, ORI Lakukan Pengawasan
- Sutradara Legendaris Roger Corman Meninggal Dunia
- Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong
- Bus Rombongan SMK Depok Kecelakaan, Sejumlah Korban Meninggal Dibawa ke RSUD Subang
- 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji
Advertisement
Pemkab Bantul Salurkan 52 Pompa Air Untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Siang Gratis Diharapkan Tidak Semua Dibiayai APBN
- LPS Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Luwu
- Pengamat Transportasi Minta Pemerintah Tegas Tindak PO Bus yang Tidak Taat Regulasi
- Banjir Bandang di Sumbar, Basarnas Laporkan Korban Meninggal Capai 43 Orang
- Prabowo Sebut Demokrasi di Indonesia Amburadul, Ini Penjelasannya
- Kecelakaan di Jalur Menuju Wisata Bromo, 4 orang Tewas
- Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo Tewaskan 4 Orang, Diduga Rem Blong
Advertisement
Advertisement