Advertisement

Presiden Berbusana Tanimbar Maluku dalam Sidang Tahunan, Ini Kata Pengamat Mode

Newswire
Rabu, 16 Agustus 2023 - 15:47 WIB
Maya Herawati
Presiden Berbusana Tanimbar Maluku dalam Sidang Tahunan, Ini Kata Pengamat Mode Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat dari Tanimbar, Maluku (kanan) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo melambaikan tangan saat tiba di lokasi Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Antara - Aditya Pradana Putra

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pengamat mode dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria menangkap pesan tentang sikap hati-hati melalui pakaian adat Tanimbar yang Presiden Joko Widodo kenakan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Presiden Jokowi mengenakan kemeja putih dibalut selendang kain tenun yang menutupi bagian dada serta punggung dengan warna motif hitam, merah dan abu-abu.

Advertisement

"Kalau saya cermati ini motif tunis, dengan ciri khas anak panah tunggal dan kembar, menunjukkan bahwa masyarakat Tanimbar selalu berhati-hati dari ancaman," kata dia, Rabu.

Menurut Lisa, makna berhati-hati dari ancaman ini mengingat kemungkinan adanya isu-isu yang ditebarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab menjelang masa Pemilu pada tahun 2024 dan untuk itu Presiden ingin mengingatkan masyarakat agar bersikap hati-hati.

"Mungkin banyak isu-isu yang ditebarkan dari pihak tak bertanggung jawab untuk memecah belah, untuk kita mulai aware. Kita harus berati-hati dari berbagai macam ancaman, bukan dari luar tetapi juga dari dalam," kata dia.

Selain motif anak panah tunggal dan kembar, dia juga menemukan motif bunga anggrek pada bagian selendang kain yang dikenakan Presiden. Motif ini melambangkan keindahan, keuletan dan keagungan.

BACA JUGA: Ratusan ASN Kulonprogo Dapat Penghargaan dari Presiden

Pada bagian kepala, Presiden Jokowi mengenakan penutup kepala yang berhiaskan somalea atau hiasan dari bulu burung Cenderawasih yang telah dikeringkan. Hiasan ini pada masa lalu melambangkan keberanian, kebesaran dan keperkasaan seorang pemimpin atau pahlawan atau ketua adat.

Presiden Jokowi juga mengenakan kalung dengan ornamen berbentuk lingkaran dengan warna emas di bagian dada yang melambangkan kebesaran sebagai seorang pemimpin. Pada masyarakat Maluku, kalung emas ini identik dengan raja atau ketua adat yang kharismatik dan dihormati.

"Kalung berwarna emas, bulat dan besar, sebagai penanda beliau ketua adatnya. Itu statement sekali karena zaman dulu raja dalam acara-acara memakai perhiasan salah satunya kalung, simbol kebesaran seorang raja," jelas Lisa.

Selain itu Presiden Jokowi juga menggunakan sebuah kain berwarna hitam berfungsi sebagai sabuk pinggang, serta celana panjang hitam sebagai bawahan.

Lisa berpendapat pemilihan busana adat Presiden Jokowi tahun ini menarik seiring pesan yang ingin beliau tunjukkan yakni untuk mengingatkan bahwa Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika sekaligus pengingat Indonesia tidak hanya memiliki Jawa tetapi juga belahan pulau lainnya.

Dari sisi komposisi warna, dia melontarkan pujian. Unsur merah pada salah satu kain yang Presiden kenakan melambangkan keberanian, hitam menunjukkan kewibawaan dia sebagai pemimpin yang tegas, ditambah warna emas pada kalung sebagai simbol keagungan, kemegahan sebagai seorang pemimpin.

Dalam kesempatan berbeda, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan mengatakan pemilihan baju adat Tanimbar tidak terlepas dari kunjungan Presiden Jokowi ke Tanimbar pada September 2022 lalu. Saat itu, sambung dia, Presiden mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sebelumnya, dia pernah menginjakkan kaki di wilayah itu.

Berbicara makna filosofi di balik baju adat Tanimbar, Abetnego menyebut ini berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.

Motif-motif pada baju adat Tanimbar juga seringkali memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.

“Ini bukan sekadar pilihan pakaian, tapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” katanya.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenakan pakaian adat Demang Khas Betawi, DKI Jakarta. Wapres memilih setelan pakaian atas berwarna hitam ditambah hiasan rantai di dada berpadu kain bertumpal dengan warna motif cerah, serta peci berwarna hitam. Untuk bawahan, Wapres memilih celana panjang berwarna hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pemkab Bantul Terus Percepat Pembangunan TPST Dingkikan

Bantul
| Minggu, 12 Mei 2024, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement