Advertisement

Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Lomba Panjat Pinang, Begini Sejarahnya

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 17 Agustus 2023 - 06:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Lomba Panjat Pinang, Begini Sejarahnya Peserta mengikuti lomba panjat pinang kolosal dalam rangka HUT ke-72 Kemerdekaan RI, di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta, Kamis (17/8). - Reuters/Beawiharta

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Perayaan hari kemerdekaan RI identik dengan beragam perlombaan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah panjat pinang.

Panjat pinang adalah salah satu lomba tradisional yang cukup populer. Biasanya diadakan setiap tahun untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus. 

Advertisement

BACA JUGA: Prabowo Puji Jokowi Sukses Turunkan Rasio Utang
 
Sejarah lomba panjat pinang, dilansir dari Indomobilfinance adalah bermula dari zaman penjajahan Belanda tahun 1920-an, panjat pinang diadakan setiap 31 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

Sejak saat itu, panjat pinang dijadikan sebagai hiburan pada acara besar seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, dan momen penting lainnya.

Di era tersebut, panjat pinang disebut De Klimmast yang berarti memanjat tiang.
 
Aturan bermainnya sampai saat ini masih sama, yaitu pohon pinang atau tiang yang digunakan dilumuri oli agar pemain kesulitan untuk memanjat sampai puncak.

BACA JUGA: 13 Lomba Khas 17 Agustus, dari Makan Kerupuk hingga Futsal Berdaster

Jumlah pemain dalam satu tim terdiri dari 4-11 orang rakyat pribumi yang memperebutkan hadiah yang dipasang di puncak tiang seperti keju, gula, beras, tepung, pakaian, dan lainnya.

Selain itu, pemain juga tidak diperkenankan memakai baju dan alas kaki selama permainan berlangsung.
 
Dibalik itu semua, ternyata panjat pinang menjadi salah satu simbol penindasan. Orang pribumi akan mengalami kesulitan karena menginjak satu sama lain atau terjatuh untuk sampai di atas memperebutkan hadiah yang mahal.

Sedangkan bangsa Belanda hanya menonton di bawah sambil menertawakan karena mereka berpikir hal tersebut merupakan hiburan.

Meskipun begitu menurut rakyat Indonesia lomba panjat pinang memberikan makna positif untuk kita semua yaitu mengajarkan semangat pantang menyerah, kerja sama, dan tolong menolong satu sama lain.

Hingga saat ini, perlombaan panjat pinang masih menjadi pilihan untuk meramaikan perayaan kemerdekaan Indonesia di kota-kota besar maupun pelosok desa.

Hadiah yang diperebutkan pun sangat beragam mulai dari peralatan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari, barang mewah, hingga uang tunai jutaan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Habiskan 1300 Liter Pestisida, Penanganan Wereng Kulonprogo Ditambah Rp400 Juta

Kulonprogo
| Kamis, 09 Mei 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja Versi Mahasiswa, Cek Tempatnya

Wisata
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement