Advertisement
Bantu Ukraina, 7 Negara Uni Eropa Borong Amunisi Peluru Artileri
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tujuh negara Uni Eropa memborong amunisi peluru artileri untuk membantu Ukraina dan mengisi stok amunisi dari negara-negara Barat yang telah habis, Jumat (29/9/2023).
Hal itu dilakukan melalui skema pengadaan Uni Eropa berdasarkan kontrak yang dinegosiasikan oleh Badan Pertahanan Eropa (EDA), untuk peluru artileri 155mm yang banyak digunakan pasukan Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Advertisement
“Tujuh negara anggota [Uni Eropa] telah memesan amunisi 155mm melalui prosedur jalur cepat EDA,” kata perwakilan badan tersebut, dikutip dari Reuters pada Sabtu (30/9/2023).
BACA JUGA: Bekas Gudang Tembakau Sorogedug Prambanan Terbakar, Begini Kronologi Kejadiannya
Meskipun demikian, EDA menolak menyebutkan nama negara-negara tersebut atau menyatakan jumlah pesanan, dengan mengatakan sebagian besar informasi bersifat rahasia.
Adapun, Lituania dan Luksemburg mengatakan bahwa mereka termasuk di antara tujuh negara tersebut. Kementerian Pertahanan Luksemburg menyatakan telah mengalokasikan dana sebesar US$2,1 juta.
Hingga saat ini, pengadaan pertahanan sebagian besar merupakan tanggung jawab masing-masing 27 negara anggota blok Uni Eropa.
Sementara itu, skema ini dibentuk sebagai bagian dari rencana yang diluncurkan pada Maret lalu, dengan tujuan mengirimkan satu juta peluru dan rudal ke Ukraina dalam rentang waktu satu tahun.
Beberapa pejabat dan diplomat telah menyatakan keraguannya bahwa target tersebut akan tercapai, tetapi inisiatif itu menandai peningkatan signifikan UE dalam urusan pertahanan dan militer, yang dipicu oleh perang di Ukraina.
“Lebih banyak pesanan, misalnya untuk keperluan pengisian stok masing-masing negara, dapat terwujud dalam beberapa minggu dan bulan mendatang,” lanjut pernyataan EDA.
Lebih lanjut, sekutu Barat di Ukraina telah berupaya keras untuk mendapatkan amunisi artileri untuk Ukraina dan meningkatkan kapasitas produksi.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan di Kyiv pada Kamis bahwa pihaknya memiliki kerangka kontrak menyeluruh untuk amunisi utama senilai US$2,5 miliar.
EDA mengatakan kesepakatan Uni Eropa ditujukan untuk cangkang lengkap dan komponen seperti sekering, proyektil, muatan, dan amunisi primer.
Dikatakan bahwa skema tersebut mencakup empat “amunisi modern yang dirancang dan diproduksi di Eropa serta paling umum digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina”, yang diberi nama CAESAR Prancis, Krab Polandia, PzH2000 Jerman, dan Zuzana C/2000 Slovakia.
Dengan melakukan pemesanan amunisi untuk Ukraina menjelang akhir bulan ini, negara-negara tersebut berhak mendapatkan penggantian dari dana yang dikelola Fasilitas Perdamaian Uni Eropa, meskipun Luksemburg telah mengatakan tidak akan meminta hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada Jawa Timur, Golkar Resmi Mengusung Khofifah-Emil Dardak
- Pesawat Jatuh di BSD, Kemenhub: Penjelasan Detail Tunggu Koordinasi
- Singapura Menghadapi Gelombang Baru Covid-19, Kasus Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
Advertisement
Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 20 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
- Dalam Sehari, Gunung Semeru Alami 14 Kali Erupsi
- Menpar Soroti Pengerukan Tebing untuk Kepentingan Pariwisata
- Tiba di Bali, Elon Musk Disambut Luhut
- Ada Prospek Usaha, Warga Sekitar IKN Diharapkan Tidak Menjual Lahan
- Amankan Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Hari Ini, Polisi Kerahkan 1.648 Personel
- Menkominfo Pastikan Starlink Tetap Bayar Pajak Seperti Operator Lain
Advertisement
Advertisement