Advertisement
Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pada 2032
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah mempercepat target operasi komersial pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN, dari 2039 menjadi 2032. Hal ini sesuai dengan peta jalan nol emisi karbon nasional.
Rencana itu muncul dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No.79/2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah diselesaikan Dewan Energi Nasional (DEN) bulan ini. Berkaitan dengan rampungnya revisi PP tersebut, pemerintah tengah menyusun surat keterangan antarkementerian terkait untuk disampaikan ke parlemen. “Kita akan masuk di dalam skala kecil dulu makanya kita taruh dalam simulasi itu masuk di 2032, skala kecil,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (23/10/2032).
Advertisement
Rencananya, kapasitas terpasang PLTN pada 2032 dengan skala kecil dipatok di level 1 gigawatt (GW) hingga 2 GW. Percepatan target komersial PLTN itu diharapkan dapat meningkatkan kepastian investasi pada salah satu alternatif energi bersih saat ini.
Baca Juga:
10 Tahun Lagi, Indonesia Bangun PLTN
PLTN Akan Hadir di 2032, Bapeten Siap Memfilter Teknologinya
Dampak Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Jepang
“Kita ingin memastikan supaya ini menjadi rencana yang bukan hanya rencana begitu,” kata dia. Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan revisi KEN juga berkaitan dengan status nuklir yang didorong sebagai energi prioritas seperti energi baru terbarukan (EBT) serta fosil yang selama ini jadi penyangga energi domestik.
Djoko mengatakan revisi itu bertujuan membuka setiap potensi sumber energi bersih dengan harga yang lebih kompetitif untuk masuk ke dalam jaringan kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN ke depan. “Kita ingin membuka semua sumber energi yang bersih dengan harga yang lebih bersaing dengan fosil, kita buka kesempatan yang sama sekarang,” kata Djoko saat dihubungi, Selasa (28/3/2023).
Sebelumnya, pemerintah telah menjajaki peluang kerja sama pembangunan PLTN dengan perusahaan asal Amerika Serikat awal tahun ini. Penjajakan itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyusul penandatanganan memorandum of understanding (MoU) Clean Energy Working Group Indonesia-Amerika Serikat di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/3/2023). “PLTN MoU-nya kan belum ada, PLTN kemarin kita ketemu sama satu perusahaan Amerika Serikat yang dapat sertifikasi dari pemerintah Amerika satu-satunya,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO
- Ini Daftar Vaksinasi Wajib bagi Jemaah Calon Haji Sebelum ke Tanah Suci
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
Advertisement
Menjelang Iduladha, Pakar UGM Ingatkan Mikroba dalam Daging Kurban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
- Korsleting Listrik Diduga Picu Kebakaran Kandang Ayam di Semarang, 7.000 Anak Ayam Mati Terpanggang
- AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid-19 Buatannya, Ini Alasannya
- Viral Unboxing Paket Mainan Megatron, Kemenkeu Pastikan Itu Bukan Ulah Bea Cukai
- Tanggapi Isu Jadi Menkeu, Budi Gunadi Bilang Ingin Jadi Menteri Penerangan
- Foto Bareng Dico dan Raffi Ahmad Munculkan Isu Maju Pilgub, Begini Kata Golkar
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
Advertisement
Advertisement