Advertisement

Capaian SDGs Indonesia 2022 Dianggap Progresif, Ini Dasarnya

Newswire
Senin, 06 November 2023 - 14:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Capaian SDGs Indonesia 2022 Dianggap Progresif, Ini Dasarnya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) Indonesia pada 2022 mencapai 62% dari total target atau paling progresif dalam kategori negara dengan pendapatan menengah atas.

“Capaian indikator SDGs Indonesia mencapai 62 persen dari total target (224 indikator) yang dapat dievaluasi, sehingga Indonesia dianggap paling progresif dalam pencapaian SDGs pada kategori negara dengan pendapatan menengah atas,” ujar dia dalam Konferensi Tahunan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs Annual Conference (SAC) 2023 di Yogyakarta, Senin (6/11/2023).

Advertisement

Baca Juga: Bappenas Kumpulkan Anak-Anak Muda Bahas Bonus Demografi untuk Capai SDGS Indonesia

Pilar Sosial

Ketersediaan 61 indikator dari data progres capaian SDGs sebanyak 87 indikator

51% target telah tercapai

21% akan tercapai/membaik

28% perlu perhatian khusus.

Pilar ekonomi

69 indikator yang tersedia dari data progres capaian SDGs sebanyak 89 indikator

61% target telah tercapai

14% akan tercapai/membaik

25% perlu perhatian khusus.

 

Pilar lingkungan

66 indikator yang tersedia dari data progres capaian SDGs sebanyak 77 indikator

71% target telah tercapai

5% membaik

24% membutuhkan perhatian khusus.

Pilar hukum dan tata kelola

28 indikator dari 36 indikator

64% target telah tercapai

18% akan tercapai

18% perlu perhatian khusus.

 

“Tentu masih banyak tantangan di sejumlah wilayah kita, baik dari sisi aspek sosial, ekonomi, lingkungan maupun kata kelola dalam situasi yang bergerak dinamis ini. Kita sama-sama pahami bahwa hari ini kita di seluruh dunia menghadapi triple planetary crisis, yakni ancaman perubahan iklim, peningkatan polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayat,” kata Menteri PPN.

Baca Juga: Dukungan APBN Terhadap Pertumbuhan Perekonomian dan Pencapaian Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) G20 Indonesia 2022 

Sebelumnya, Kementerian PPN bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia meluncurkan Laporan Hasil Tahunan PBB di Indonesia 2022 yang memuat pencapaian tahun kedua implementasi Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Cooperation Framework/UNSDCF).

Laporan tersebut menggarisbawahi ketangguhan pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan pembangunan di 2022 yang berkaitan dengan pemulihan dari pandemi COVID-19 dan sejumlah pencapaian TPB/SDGs.

Secara komprehensif, laporan itu menggambarkan kerja sama PBB dan Indonesia dalam mencapai TPB/SDGs tahun 2022 dalam empat bidang prioritas strategis UNSDCF.

Pertama ialah pada bidang pembangunan manusia yang inklusif. Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik mencatat pengiriman 550 juta dosis vaksinasi, mencakup 434 juta dosis vaksinasi COVID-19 dan lebih dari 116 juta dosis vaksin rutin ke seluruh Indonesia.

Kemudian, sekitar 4,2 juta anak balita menerima dosis ketiga vaksin DPT-HB-Hib (difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus Influenzae tipe b) dengan cakupan 96,1 persen, lebih dari 3,7 juta anak menerima vaksin polio inaktif atau mencapai 87,5 persen, dan 4,1 juta anak menerima vaksin polio oral atau mencapai 95,3 persen dari target.

Selain vaksin, ketersediaan obat Profilaksis Pra Pajanan (PrEP) yang membantu masyarakat berisiko menghindari tertular HIV (human immunodeficiency virus) diperluas dari 12 menjadi 21 kota dan kabupaten. Kedua, Indonesia juga melaksanakan pelatihan mengenai deteksi dini dan rujukan child wasting untuk 5.350 petugas kesehatan dan 6.464 pengasuh.

Laporan ini juga menyampaikan upaya pencapaian kesetaraan gender melalui perbaikan situasi perempuan dan anak perempuan, terutama melalui pengesahan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (UU PKS).

Baca Juga: Menuju SDGs, Pakar Desak Penyelesaian Masalah Kesehatan & Nutrisi

Capaian ketiga berkaitan dengan pembangunan hijau, perubahan iklim, dan bencana alam. Dengan dukungan PBB, Indonesia disebut berhasil menerbitkan 11 studi terkait perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Indonesia turut menyusun peta jalan mitigasi aksi GRK di sektor kelautan, memperluas kawasan area penggunaan lain untuk menghindari deforestasi seluas 92.580 hektare yang akan menghasilkan emisi setara CO2 (Carbon dioxide) sebesar 33,58 metrik ton, serta melatih 217.317 penambang emas skala kecil untuk menghindari risiko merkuri.

Bidang prioritas strategis terakhir mengenai inovasi untuk mempercepat kemajuan menuju TPB/SDGs.

Indonesia mengembangkan peta jalan baru untuk air minum yang dikelola secara aman, lalu mengumpulkan pendanaan 1,7 miliar dolar AS dari pasar domestik dan global untuk membiayai upaya pencapaian target TPB/SDGs. Pemerintah berkontribusi pula terhadap kebutuhan pembangunan lainnya, hingga mencatatkan 40 penjara di seluruh negeri menerima manfaat dari peningkatan Sistem Informasi Kesehatan Penjara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Lima Pasar Rakyat di Bantul Diperbaiki dengan APBD 2024

Bantul
| Selasa, 21 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement