Advertisement
Kongres Desa Dorong Masyarakat Berdaulat Menuju Indonesia Emas 2045

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kongres Desa bertema Transformasi Desa: Desa Berdaulat Menuju Indonesia Emas 2045 diikuti ribuan aktivis, penggerak ekonomi desa sampai kalangan perangkat desa dari berbagai daerah di Tanah Air.
Agenda ini digelar di Gedung Ganesa kompleks Kampus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) APMD Jogja, Rabu (22/11/2023).
Advertisement
Kongres Desa ini diselenggarakan 11 lembaga yang selama ini memiliki perhatian pada desa. Kegiatan itu diisi dengan orasi dan paparan materi yang berisi catatan kritis pelaksanaan UU Desa sampai sejauh ini dari pegiat desa dan masyarakat desa.
Para pemateri itu antara lain Ketua Umum Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Wargiyati; pencetus lahirnya Undang-Undang Desa, Sutoro Eko; anggota DPR Fraksi PDIP, Aria Bima serta Ketua Pansus RUU Desa, Ahmad Muqowam.
Sutoro Eko menyatakan ada desa yang maju secara ekonomi dan yang tidak. Hal tersebut kurang memperoleh perhatian pada kontestasi politik pemilihan presiden ini.
“Kami berharap ada aspirasi dan inspirasi dari berbagai pihak di desa, termasuk pelaku usaha para kepala desa yang selama ini pengin memperjuangkan kepentingan rakyat,” ungkapnya, Rabu.
Sutoro ingin permasalahan itu menjadi perhatian publik dan menjadi isu publik, apalagi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. “Intinya, pertama mengangkat masalah ini, kedua memperoleh perhatian publik. Ketiga menjadi isu publik para calon presiden,” ucapnya.
Aria Bima menanggapi beberapa masalah yang selama ini dialami desa sehingga pelaksanaan UU Desa tidak maksimal dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Menurut dia, kedaulatan desa dikembalikan seperti yang dimandatkan dalam UU No.6/2014 tentang Desa dibutuhkan kebijakan penataan dan pengaturan desa yang lebih baik.
Unutuk mencapai Indonesia Emas 2045, dibutuhkan transformasi struktur ekonomi yang melibatkan aspek pengetahuan, inovasi, produktivitas, ekonomi hijau, transformasi digital, serta integrasi ekonomi domestik dan global.
Ketua Panitia Kongres Desa Syarief Aryfaid menyampaikan di tengah hajatan pemilu, tampak sekali isu desa tidak mendapat ruang yang memadai untuk diperbincangkan. Kongres Desa ini diselenggarakan untuk mengangkat diskursus desa ke ranah nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri Perhubungan Pastikan Persiapan Menghadapi Arus Balik Telah Maksimal
- Liga Arab Sebut Israel Mengobarkan Perang di Palestina, Lebanon dan Suriah, Sengaja Melanggar Kesepakatan
- Balon Udara Liar di Wonosobo Meresahkan, Polisi Temukan Tanpa Pengikat di Tiga Lokasi
- Sejumlah Kepala Negara Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Presiden Prabowo
- Tanah Longsor di Jalan Raya Jalur Cangar-Pacet Mojokerto Menimpa Kendaraan, 10 Orang Meninggal Dunia
Advertisement

Didukung Inovasi, Kalurahan di DIY Bisa Ajukan Bantuan Dana Pengelolaan Sampah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dewan Pers Dorong Tinjau Ulang Perpol 3/2025
- Tornado Terjang AS, 7 Meninggal Dunia dan 55 Juta Orang Terancam
- Ada Gempa Magnitudo 5 Ditenggara Cilacap, BPBD: Kami Masih Lakukan Pemantauan
- Alasan KAI Gunakan Kuota BBM Subsidi saat arus Mudik Lebaran 2025
- Polres Wonogiri Tangkap Guru Silat yang Cabuli 7 Murid Perempuan
- Perhatian! Lusa, Polri Lakukan Flag Off One Way Secara Nasional
- Antisipasi Gangguan Penerbangan, Polres Wonosobo Amankan Tiga Balon Udara Liar
Advertisement
Advertisement