Advertisement
Objek Wisata Lereng Merapi Disebut Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyebutkan menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sejumlah destinasi wisata di lereng Gunung Merapi masih aman dikunjungi.
"Saat ini status Gunung Merapi masih pada status Siaga dan intensitas guguran lava masih sering terjadi. Namun jarak luncuran masih dalam radius aman sehingga destinasi wisata di lereng Merapi juga masih aman dikunjungi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis (21/12/2023)
Advertisement
Kendati demikian BPBD Sleman tetap mengimbau pelaku dan pengelola wisata di lereng Merapi selalu memantau perkembangan cuaca serta tidak melanggar jarak aman yang telah direkomendasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Yang justru menarik adalah aktivitas Gunung Merapi saat ini bisa menjadi momentum yang baik sebagai wisata edukasi bagi anak sekolah. Status Siaga Gunung Merapi menjadi hal yang menarik sebagai sarana belajar," katanya.
Menurut dia, siswa dapat belajar dengan melihat secara langsung kejadian saat gunung mengalami erupsi serta dampak yang ditimbulkan.
"Dengan jarak aman, siswa dapat belajar dan mengetahui langsung proses erupsi gunung berapi. Abu vulkanik tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga bermanfaat menyuburkan tanah. Itu dampak positifnya bagi siswa sekolah," katanya.
Ia mengatakan jajaran BPBD Sleman kerja sama dengan relawan akan memantau terus perkembangan aktifitas erupsi Gunung Merapi, sehingga wisatawan akan merasa tenang dan nyaman saat berwisata di lereng Merapi.
"Saat ini masyarakat juga dapat mengunduh aplikasi Simantap BPBD Sleman untuk mendapatkan informasi terkini perkembangan situasi sekitar lereng Gunung Merapi," katanya.
BACA JUGA: 4 Wisata Cantik Dekat Merapi, Tujuan Ngadem Kalau Sedang Tidak Erupsi
Makwan juga meminta agar pengelola wisata menyediakan masker untuk mengantisipasi apabila terjadi hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi.
"Diprediksi akhir Desember hingga Januari, angin bertiup ke arah tenggara, sehingga kemungkinan wilayah Klaten dan Sleman akan terdampak abu vulkanis," katanya.
Ia mengatakan awan panas guguran dominan menuju barat daya dan selatan, sedangkan abu vulkanik ke tenggara dan selatan.
"Dampak awan panas dihindari dengan menjaga jarak aman enam kilometer, sedangkan abu vulkanis diantisipasi dengan memakai masker," katanya.
Sedangkan bagi pengelola Jip Lava Tour, ia mengimbau agar terus memantau perkembangan curah hujan yang terjadi di sekitar lereng Gunung Merapi.
"Jika turun hujan deras di hulu sungai dan dapat menyebabkan banjir, jalur ke arah sungai berhulu Gunung Merapi agar dihindari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
Advertisement
Grand Triumph 2024 Akan Digelar di Jogja, Diikuti Atlet Panahan Indoor dari 24 Negara
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Adik Perempuan Kim Jong-un Bantah Isu Ekspor Senjata ke Rusia
- Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 900 Meter
- Gunung Ibu Meletus, Warga di Empat Desa Dievakuasi
- Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!
- Dugaan Korupsi Taspen, KPK Panggil Pimpinan Perusahaan KB Valbury Sekuritas
- Mantan Menteri Pertanian SYL Beri Uang Pelicin WTP Rp12 Miliar, BPK Periksa Auditornya
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
Advertisement
Advertisement