Advertisement
Sempat Viral, Kasus KDRT yang dilakukan Seorang Anggota Polisi Akhirnya Diproses
Advertisement
Harianjogja.com, SUKABUMI—Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat telah menerima laporan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oknum personel Polres Sukabumi Kota berpangkat bripka kepada istrinya Munia Dwi Putri (33).
"Untuk kasus KDRT ini baru hari ini atau Sabtu, (23/12/2023) kami terima laporan polisinya dan tentu diproses sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku," kata Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Tahir Muhidin di Sukabumi, Sabtu.
Advertisement
Menurut Tahir, karena terduga pelakunya merupakan anggota Polri, untuk proses penanganan melalui proses dan pengamanan (Propam) Polres Sukabumi Kota dengan menempatkan yang bersangkutan di penempatan khusus (patsus) selama tujuh hari sambil menunggu proses penyidikan lebih lanjut.
Baca Juga
Tak Profesional Layani Aduan Warga Korban KDRT, 2 Anggota Polisi Disanksi Mutasi
Dipaksa Menikah dan Dipukul Bertahun-Tahun, Warga Kulonprogo Laporkan Suami ke Polisi
Mau Laporan KDRT di Kepolisian? Ini Caranya
Kasus dugaan KDRT ini pun sempat viral di salah satu media sosial, lantaran korban yang merupakan anggota Bhayangkari Polres Sukabumi Kota sempat menggugah beberapa foto kondisi wajah korban yang lebam yang diduga berkas penganiayaan suaminya.
Dengan tegas ia pun memastikan penanganan kasus ini diproses sesuai dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku. Dari hasil pemeriksaan terhadap korban dan terduga pelaku, dugaan KDRT ini dipicu pertengkaran internal keluarga yang berawal ada permasalahan kemudian terjadilah pertengkaran, cekcok mulut dan akhirnya terjadilah tindak kekerasan.
Pihaknya juga telah melakukan upaya mediasi hingga memberikan konseling terhadap kedua belah pihak yang terlibat dalam kasus KDRT yang diduga terjadi pada akhir September 2023.
"Kasus KDRT ini terjadi pada 22 September 2023, korban sempat menghubungi istri Kapolsek Cikole dan sempat mengaku bahwa telah mengalami KDRT oleh suaminya atas nama Bripka Saeful Rahman, kemudian istri Kapolsek Cikole menyarankan untuk berobat dan diantar oleh pengurus ranting Bhayangkari dari Polsek Cikole," ungkapnya.
Tahir menambahkan pada Senin, (25/10/2023) Bripka Saeful Rahman sempat dipanggil oleh Kapolsek Cikole untuk berusaha rujuk dan memperbaiki hubungan rumah tangganya dan diberikan waktu selama satu pekan.
Kemudian 26 Oktober 2023 Kapolsek Cikole melakukan mediasi dengan menghadirkan kedua orang tua baik dari pihak korban maupun terduga pelaku. Namun, korban yang sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya tetap ingin bercerai.
Dikarenakan final dari mediasi itu korban tetap minta cerai maka Kapolsek Cikole menyampaikan untuk mengurusnya di bagian SDM Polres Sukabumi Kota. Selanjutnya pada 30 Oktober 2023 korban mendatangi Mapolres Sukabumi Kota menuju ruang reskrim dan menyampaikan bahwa dia mengalami kasus KDRT.
Lanjut dia, pada 10 November 2023, Bripka Saeful Rahman dipanggil ke Polres Sukabumi Kota untuk dilakukan mediasi. Akan tetapi setelah mediasi, masih tetap keputusannya dilaksanakan proses perceraian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Kecanduan Nonton Video Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandung
Advertisement
Sisa Dana Pilkada Sleman Rp35,1 Miliar Belum Dicairkan, Begini Alasan Pemkab
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi
- Rumah SYL Senilai Rp4,5 Miliar di Makassar Disita KPK
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Imam Musala di Kebon Jeruk Ditikam, Begini Kronologinya
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Penyeludup Ratusan Anjing ke Jateng Dituntut 1,5 Tahun Penjara dan Denda Rp250 Juta
- Mesin Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Terbakar, Begini Reaksi Kemenag
Advertisement
Advertisement