Advertisement
Oktober 2024, Asteroid Besar Berpotensi Menabrak Bumi dan Timbulkan Kerusakan Parah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Asteroid besar diprediksi bakal menabrak Bumi pada Oktober 2024. Asteroid itu disebut sempat hilang dari pantauan astronom selama 10 tahun terakhir kembali muncul dan disebut-sebut berpotensi menghantam Bumi tahun ini dengan peluang 1 berbanding 10 juta.
Mengutip pernyataan NASA kepada MSN, asteroid bernama FT3 yang pertama kali ditemukan pada 2007 itu memiliki bobot setara dengan 2,6 miliar ton trinitrotoluen (TNT).
Advertisement
"FT3 yang pertama kali ditemukan pada 2007 memiliki peluang 1 berbanding 10 juta untuk bertabrakan dengan Bumi pada 5 Oktober 2024," kata NASA dikutip dari The Messenger, Selasa (2/1/2024).
Potensi kerusakan jika benda luar angkasa tersebut menghantam Bumi dikatakan tidak akan menjadi akhir dari peradaban. Kendati demikian, NASA menyebut kerusakan parah bisa berdampak signifikan terhadap satu benua.
BACA JUGA: Stasiun Tugu Jogja Segera Direvitalisasi, Menhub: Akan Ada Taman Cantik, Lebih Natural
Para ilmuwan mengatakan kemungkinan besar Bumi bakal lolos dari asteroid ini. Salah satu asteroid yang dilaporkan MSN berpeluang lebih besar menghantam Bumi bernama 29075. Asteroid itu dikatakan memiliki peluang 1 berbanding 34.500 untuk menabrak Bumi pada 16 Maret 2880.
Jika menghantam Bumi, Asteroid tersebut akan meledak dengan kekuatan 75 miliar ton TNT yang diyakini para ahli cukup untuk mengakhiri peradaban umat manusia. Kendati berbahaya, asteroid merupakan unsur yang menjadi sumber informasi utama bagi para ilmuwan dalam mempelajari proses terciptanya alam semesta.
Setelah sampel asteroid bernama Bennu yang mendarat di area uji coba dan latihan milik Departemen Pertahanan Utah, Amerika Serikat (AS) pada September tahun lalu.
Pengajar teknik kimia di Swiss German University (SGU) Irvan Setiadi Kartawiria dalam akun X-nya menuliskan upaya NASA mempelajari sampel Bennu sama halnya dengan melihat Bumi dalam kondisi awal dibentuk.
NASA meluncurkan OSIRIS-REx, pesawat ruang angkasa berukuran mini yang diterbangkan menuju asteroid itu pada 2016.
Dua tahun perjalanan, OSIRIS-REx lalu berhasil berkeliling mengambil gambar dan mendarat pada 2020 untuk mengoleksi debu asteroid dengan lebar sekitar 500 meter tersebut.
OSIRIS-REx kembali ke Bumi setahun kemudian dan mendaratkan kapsul pembawa sampel Bennu di Bumi pada 25 September 2023. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Begini Tarif Iurannya
- Peristiwa Hari Ini, Kilas Balik Kerusuhan Solo 15 Mei 1998
- Bertemu Jokowi, Grace Natalie Mengaku Dapat Tugas di Pemerintahan
- dr. Hasto Sebut ASI yang Dibekukan Lebih baik Ketimbang ASI Bubuk
- Kasus Korupsi Timah Rp271 Triliun: Artis Sandra Dewi Diperiksa Kejagung Hari Ini
Advertisement
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Tak Cuma -O, Peneliti Kini Siapkan Golongan Darah Universal Baru
- Ancam Kebebasan Pers, RUU Penyiaran Jadi Biang Tak Kredibelnya Media di Indonesia
- Palang Merah Internasional Bangun Rumah Sakit Lapangan di Rafah
- DKI Jakarta Masuk Kategori 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia
- PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, Bahas Situasi Rafah
- Menko Airlangga: 16 Proyek Strategis Era Prabowo-Gibran Tidak Pakai APBN
- Dokumen VLR Dipakai untuk Sebarluaskan SDGs IKN
Advertisement
Advertisement