Advertisement
Serangan AS dan Inggris ke Houthi Yaman Dinilai Langgar Hukum Internasional
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez Parrilla menyebut serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman bertentangan dengan norma hukum internasional.
Angkatan bersenjata AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi Yaman, termasuk di Ibu Kota Sanaa dan Hodeidah, menggunakan pesawat, kapal perang, dan kapal selam.
Advertisement
“Kami mengutuk serangan militer Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di Yaman yang melanggar hukum internasional. Tindakan seperti ini mendorong genosida di Gaza,” kata Parilla di platform X, dilansir TASS, Sabtu (13/1/2024).
Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan aksi militer tersebut dia perintahkan sebagai respons terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Serangan itu menargetkan depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara Houthi.
BACA JUGA: Yaman Dihantam Sekutu, Situasi Laut Merah Makin Panas Kerek Harga Minyak
Dia juga mengatakan AS akan terus merespons Houthi yang berbasis di Yaman itu, jika mereka terus-menerus menyerang kapal dagang di Laut Merah.
“Kami akan memastikan bahwa kami merespon kelompok Houthi jika mereka melanjutkan perilaku keterlaluan ini (di Laut Merah),” katanya, menurut pers Gedung Putih.
Lebih lanjut, dia sebelumnya juga telah menyatakan bahwa AS siap untuk mengambil tindakan tambahan untuk melawan Houthi di Yaman guna mempertahankan prajuritnya dan jalur pelayaran global Laut Merah.
Selain itu, Biden juga telah secara resmi mengonfirmasi kebenaran laporan mengenai serangan udara massal terhadap sasaran di Yaman itu.
Seperti diketahui, meningkatnya konflik Hamas-Israel di Jalur Gaza, membuat Houthi bergerak dengan memperingatkan bahwa akan melancarkan serangan di wilayah Israel sambil melarang kapal-kapal terkait melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb sampai operasi militer di Jalur Gaza berhenti.
Menurut Komando Pusat Departemen Pertahanan AS (CENTCOM), kelompok Houthi telah menyerang lebih dari 20 kapal sipil di Laut Merah sejak pertengahan November 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Caleg Terpilih Ditetapkan, Ini Daftar Anggota DPRD Sleman 2024-2029
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
Advertisement
Advertisement