Advertisement

Minggu Pagi Ini, Gunung Marapi Kembali Erupsi, Suara Dentuman Cukup Keras

Newswire
Minggu, 14 Januari 2024 - 08:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Minggu Pagi Ini, Gunung Marapi Kembali Erupsi, Suara Dentuman Cukup Keras Erupsi Gunung Marapi melontarkan material pijar berwarna kemerahan yang dipotret dari Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Ahad (14/1/2024). (ANTARA - Muhammad Zulfikar)

Advertisement

Harianjogja.com, AGAM— Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), kembali erupsi pada Minggu (14/1/2024) pagi pukul 06.21 WIB.

Erupsi Gunung Marapi diiringi dengan hujan abu vulkanik yang terjadi di sekitar lereng gunung, salah satunya di Nagari (desa) Bukik Batabuah.

Advertisement

"Ya, tadi dentumannya (letusan Marapi) cukup keras, dan setelah itu terjadi hujan abu vulkanik" kata relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Agam Tayap di posko lapangan erupsi Gunung Marapi Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Minggu pagi.

BACA JUGA: Gunung Tangkuban Parahu Dikabarkan Meletus, Ini Kata PVMBG

Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.300 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.191 meter di atas permukaan laut. Erupsi gunung api tersebut juga diiringi lontaran material pijar berwarna kemerahan yang menyembur di sekitar puncak Gunung Marapi.

Sesaat setelah letusan terjadi, para relawan dan tim gabungan dari berbagai instansi tampak bersiaga mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Masih dalam laporan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29 milimeter dan durasi sementara sekitar 45 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi terkait peningkatan status Gunung Marapi dari level dua menjadi level tiga.

BACA JUGA: Gunung Lewotobi Laki-laki Lontarkan Abu Setinggi 2 Kilometer

Rekomendasi itu, yakni masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki atau berkegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Kedua, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, warga diimbau mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Semua pihak diimbau tetap menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang sumbernya tidak jelas.

Rekomendasi selanjutnya yakni Pemerintah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung, atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Kota Bukittinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Bantul School Expo Digelar di Stasion Sultan Agung, Ajang Promosi Segala Kegiatan Pendidikan

Bantul
| Kamis, 02 Mei 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement