Advertisement

Gunakan Susi Air, Penerbangan Perintis di Waingapu Mulai Dibuka untuk Mendukung Konektivitas

Newswire
Senin, 29 Januari 2024 - 13:27 WIB
Sunartono
Gunakan Susi Air, Penerbangan Perintis di Waingapu Mulai Dibuka untuk Mendukung Konektivitas Ilustrasi Pesawat Susi Air di Bandara Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. - Antara - Nurjali

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut kehadiran penerbangan perintis di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung konektivitas masyarakat dengan jarak tempuh yang relatif lebih singkat.

"Penerbangan perintis ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat karena manfaat yang dirasakan adalah semakin singkat waktu jarak tempuh yang diperlukan untuk mobilitas masyarakat," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Umbu Mehang Kunda Waingapu Denny Ariyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Advertisement

Selain itu, kata Denny, penerbangan perintis tersebut hadir guna membantu evakuasi medis bagi pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit lebih besar.

BACA JUGA : Puluhan Gengster Bersenjata di Kota Semarang Tajam Diringkus Polisi

Program Angkutan Udara Perintis 2024 di Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu telah dimulai melalui penerbangan perdana pada Kamis (4/1/2024). Bandara tersebut membuka dua rute penerbangan perintis yang dilayani oleh Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), yaitu PT Asi Susi Pudjiatuti (Susi Air).

Adapun rute yang dilayani, yaitu Sabu-Waingapu (PP) tiga kali dalam seminggu (Selasa, Kamis dan Sabtu). Kemudian Waingapu-Ruteng (PP) dua kali dalam seminggu (Selasa dan Sabtu).

Sementara dalam keterangan terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni mengatakan program angkutan udara perintis harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, apalagi untuk kebutuhan kemanusiaan seperti evakuasi medis.

"Di sini lah terasanya bentuk perwujudan visi pemerintah untuk hadir di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Kristi.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan selalu berkolaborasi dengan koordinator wilayah setempat untuk mengawasi dan memonitor program angkutan udara perintis sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.

"Saya terus menghimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk dapat bekerja sama dalam kegiatan perintis ini agar masyarakat semakin mudah dalam bermobilitas. Selain itu, konektivitas tentunya juga memajukan perekonomian daerah," kata Kristi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih terjadi di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia hingga awal Februari 2024.

"Mencermati hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal bulan Februari 2024," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, kondisi tersebut antara lain dipicu oleh aktivitas Monsun Asia serta potensi seruakan dingin yang mempengaruhi peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.

Di samping itu, menurut dia, masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di selatan ekuator akibat penguatan angin Monsun Asia juga turut memicu pembentukan awan hujan.

Kondisi yang demikian, kata dia, menimbulkan peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dari 29 Januari hingga 1 Februari 2024 di wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua selama kurun itu juga diprakirakan mengalami hujan sedang hingga lebat.

Selama periode 2 sampai 4 Februari 2024, hujan diprakirakan turun di bagian wilayah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Menurut prakiraan BMKG, hujan selama kurun itu juga berpeluang terjadi di wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang," kata Guswanto.

Ia mengimbau warga yang bermukim di daerah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing yang tanahnya rawan longsor serta daerah yang rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan penurunan jarak pandang pada masa kondisi cuaca ekstrem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Regenerasi Koreografer, Kundha Kabudayan Sleman Gelar Lomba Cipta Tari DI MGM

Sleman
| Sabtu, 27 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement