Advertisement

Hasto Kesal Bendera PDIP Diturunkan Saat Kunker Jokowi di Gunungkidul

Newswire
Kamis, 01 Februari 2024 - 15:57 WIB
Ujang Hasanudin
Hasto Kesal Bendera PDIP Diturunkan Saat Kunker Jokowi di Gunungkidul Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. - ANTARA/HO PDIP

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku kesal karena aparat kepolisian menurunkan bendera PDIP di bahu jalan ketika kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gunungkidul pada Selasa (30/1) lalu.

Padahal, dia mengklaim bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak diturunkan pada saat yang sama. Oleh sebab itu, dia merasa tidak adanya ketidakadilan oleh aparat kepolisian.

Advertisement

"Kami ini peserta Pemilu resmi, dijamin oleh Undang-undang. Tetapi mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan, sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden diizinkan?" ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan berdasarkan keterangan Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, satu malam sebelum kedatangan Jokowi aparat kepolisian dengan mobil dan tank hingga Brimob dikerahkan untuk keliling Gunungkidul.

Hasto pun semakin bingung karena rakyat seakan dianggap ancaman. Menurutnya, hal seperti itu bukan pertama kali terjadi.

BACA JUGA: Pendukung Ganjar Dipukul karena Spanduk Pilih Ganjar di Dekat Jokowi, Ini Penjelasan Polisi Gunungkidul

BACA JUGA: Soal Pemukulan Pendukung Ganjar oleh Aparat di Kunker Jokowi, Ini Tanggapan Kodim Gunungkidul

Politisi asal Jogja ini mencontohkan seorang loyalis Jokowi pada 2014 dan 2019 bernama Muhandi Mawanto meninggal karena dikeroyok pada 24 Desember 2023.

Lalu, pada 30 Desember 2023 terjadi pengeroyokan para pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum aparat TNI.

Terbaru, lanjutnya, di Gunungkidul pendukung Ganjar-Mahfud bernama Ade Hermawan juga dianiaya ketika menyambut kedatangan Jokowi dengan spanduk bertuliskan, “Selamat Datang Bapak Jokowi, Kami Sudah Pintar. Kami Pilih Ganjar!”

Hasto menyimpulkan demokrasi Indonesia sedang berada pada titik krisis. Dia pun tak heran apabila para akademisi turun gunung seperti yang terjadi di UGM dengan Petisi Bulaksumur.

"Kami mengharapkan, kami mohon, mohon dan mohon agar Presiden Jokowi dapat mewujudkan keteladanan. Setidaknya apa yang dialami oleh korban-korban tindak kekerasan tadi, Bapak Jokowi berkenan untuk menyampaikan sikapnya agar aparat penegak hukum tidak boleh bersikap seperti itu kepada rakyat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana

Jogja
| Sabtu, 04 Mei 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement