Advertisement
Presiden Hungaria Mundur Usai Didemo Soal Kasus Pelecehan Seksual Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Hungaria Katalin Novak mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (10/2/2024) waktu setempat menyusul protes keras dari masyarakat atas keputusannya memberikan pengampunan atau grasi kepada pelaku pelecehan seksual anak.
Dilansir dari time.com pada Minggu (11/2/2024), Novak mengumumkan pengunduran dirinya melalui siaran televisi lokal. Novak merupakan presiden wanita pertama dalam sejarah Hungaria.
Advertisement
Novak yang telah menjabat sebagai Presiden Hungaria sejak 2022 itu juga merupakan presiden termuda dalam sejarah Hungaria.
“Hari ini adalah hari terakhir saya memberikan pernyataan kepada Anda sebagai seorang kepala negara. Saya mengundurkan diri sebagai presiden dari republik," kata Novak dalam siaran tersebut.
Keputusan Novak untuk mundur terjadi seminggu setelah terkuaknya informasi bahwa dirinya memberikan grasi kepada seorang pria yang dihukum karena membantu menutupi kasus pelecehan seksual di panti asuhan negara itu.
“Saya memberikan pengampunan yang memicu kebingungan dan kemarahan publik. Saya membuat kesalahan,” ujar Novak dalam pernyataannya.
BACA JUGA: Hungaria Dikabarkan Berminat Investasi di IKN Nusantara
Pria yang diberi pengampunan tersebut sebelumnya telah divonis penjara selama lebih dari 3 tahun pada 2018 lalu. Pria itu terbukti bersalah dalam menekan korban untuk menarik kembali klaim pelecehan seksual yang dilakukan oleh direktur panti asuhan tersebut.
Adapun, direktur panti asuhan tersebut juga telah divonis 8 tahun penjara setelah terbukti melakukan pelecehan seksual kepada setidaknya 10 anak antara tahun 2004 hingga 2016.
Dalam pernyataannya di siaran tersebut, Novak mengatakan dirinya memberikan pengampunan pada April 2023 lalu karena menganggap pria itu tidak menyalahgunakan kerentanan anak-anak di panti asuhan yang dipercayakan kepadanya.
“Saya meminta maaf kepada orang-orang yang sudah saya sakiti dan kepada para korban yang merasa saya tidak membela mereka,” lanjut Novak.
Pengunduran diri Novak menjadi guncangan politik langka yang terjadi di dalam tubuh partai pemerintah saat ini, Fidesz, yang telah memerintah dengan konsittusional mayoritas sejak 2010.
Novak merupakan sekutu kunci dari Perdana Menteri Hungaria sekaligus Presiden Fidesz saat ini, Viktor Orban. Sebelum menjabat sebagai Presiden, Novak menduduki kursi menteri urusan keluarga dan mendukung nilai-nilai kekeluargaan tradisional dan perlindungan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- 45 Caleg Terpilih DPRD Solo Harus Segera Serahkan Laporan Harta Kekayaan
- KemenkopUKM Luncurkan Program Bislaf, Dampingi UKM untuk Akses Pendanaan
- Daftar Caleg Terpilih DPRD Solo 2024 dari Pasar Kliwon, Serengan, dan Laweyan
- Pengangsu BBM Bersubsidi Diciduk Polisi Salatiga saat Tidur di Pinggir Jalan
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
- Airlangga Bertemu Sekjen Cormann, Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia.
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Advertisement